MEDAN-Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi mengingatkan masyarakat tetap menjaga tali silaturahmi agar tidak mudah terpecah belah karena kepentingan yang berbeda. Dirinya juga meminta perbedaan suku, agama dan golongan harus disikapi secara bijak.

"Tema pemersatu kerukunan sekarang ini jadi trending topik di negara kita. Indonesia ini negara besar yang sudah ditakdirkan sebagai negeri berbilang kaum, di dalamnya terdiri dari suku, agama, kelompok dan golongan yang beragam. Jadikan perbedaan itu agar kita lebih kuat," ujar Erry kepada wartawan di Medan.

Erry menyebutkan, para pemuka agama agar tidak jemu dan bosan menyampaikan kepada masyarakat bahwa hidup harmonis, rukun dan damai dalam kebhinnekaan sangat indah. ‘’Kuatkan tali silaturahmi antara kita. Jaga persatuan dan kesatuan,’’ tandas Erry.

Erry juga menyampaikan, pendiri bangsa sejak 28 Oktober 1928 sudah menyadari Indonesia sebagai negara besar, mudah dikuasai dan dipecah belah dengan memanfaatkan keberagaman. Karenanya sejarah selama 350 tahun dijajah bangsa Eropa, harus di-flash back. Sebab penjajah dimaksud, memiliki wilayah negara yang kecil. "Ini yang perlu saya sampaikan supaya kita bisa melihat ke belakang sejenak. Kita yang hebat ini, gampang ditaklukkan," sebut Erry.

Erry meminta agar masyarakat menyadari bahwa tanpa ada persatuan, Sumatera Utara akan sulit bangkit dan maju. Negara ini akan mudah terpecah belah jika sifat buruk sangka (suudzon) dan berfikir negatif seringkali dipakai. Apalagi Indonesia pada umumnya akan memasuki tahun politik.

"Apakah ini strategi negara luar untuk memecah belah kita. Karena banyak yang ingin menguasai Indonesia. Jadi bukan menjaga secara fisik, tetapi ideologi, ekonomi dan kebudayaan," tutur Erry.

Selain itu, Erry menambahkan bahwa berdasarkan pengalaman tiga kali ikut Pilkada, satu diantaranya adalah dirinya bersaing dengan bawahannya (wakil) di Pilgub lalu. Namun hubungan mereka berdua tetap terjalin baik saat tahun politik tersebut.

"Pengalaman saya sebelumnya maju sebagai Calon Wakil Gubernur. Walaupun saat itu kami (dengan Soekirman) adalah kompetitor, sekarang kami tetap berhubungan baik. Jadi beda itu hal biasa," ucap Erry.