MEDAN-Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi menyampaikan pentingnya sistem pelayanan secara online khususnya berkaitan dengan hukum seperti lembaga pemasyarakatan (lapas).

Dengan begitu, transparansi akan tercipta, berikut dengan bertambahnya kepercayaan masyarakat. "Saya berharap, kita harus menjadikan Sumut ini terdepan dalam berbagi hal, termasuk bidang pelayanan masyarakat. Pada waktu sebelumnya kita mendorong penerapan sistem online, khususnya pelayanan di Lapas. Bagi pengunjung lapas, cukup mendaftarkan online sehingga bisa transparan. Kalau bisa, ini bisa jadi terbaik di Indonesia," ucap Gubsu Erry pada Malam Pisah Sambut Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sumut, dari Ibnu Khuldun kepada Liberti Sitinjak, di Rumah Dinas Gubernur Jalan Sudirman Medan.

Erry berharap ada terobosan yang dilakukan oleh Kakanwil Kemenkumham Sumut yang baru ini. Sehingga prestasi nantinya, bisa menjadi ciri khas di Sumatera Utara. Karena itu, Gubernur berharap selama kepemimpinan Liberti Sitinjak, pelayanan publik bisa bertambah baik, apakah imigrasi, pemasyarakatan dan lembaga peradilan. Khususnya untuk saat ini, kebutuhan pelayanan sangat diperlukan bagi pelaksanaan ibadah haji ke Tanah Suci Makkah.

"Termasuk juga bagi pemerintah daerah, agar Kemenkumham memberikan dukungan atau guidens dalam hal produk hukum seperti Perda. Sehingga kami berharap semua pihak bisa bekerjasama dengan baik," sebut Erry.

Dalam sambutannya, Erry secara pribadi mengaku bahwa sosok Liberti Sitinjak bukan orang asing baginya. Selain putra asal Sumut, mantan Kakanwil Kemenkumham Bengkulu itu merupakan teman satu angkatan saat masih sekolah di SMA Negeri 4 Medan, 35 tahun lalu.

"Pak Sitinjak ini sesuai pekerjaannya dengan sekolahnya, dari jurusan hukum, bekerja di lembaga hukum dan jadi Kakanwil Kemenkumham. Saya yang salah jurusan, kuliah di Fakultas Teknik, entah kenapa jadi Gubernur," canda Erry disambut tawa para undangan.

Seakan ingin mengenang pertemanan lama, Gubernur pun menyampaikan bahwa seorang Liberti yang berdarah Batak, merupakan sosok lemah, lembut, kalem. Namun untuk urusan ketegasan, dirinya tidak meragukan rekannya itu dalam bersikap.

"Selamat datang di kampung halaman. Saya yakin dengan pengalamannya, beliau mampu. Tantangan juga cukup besar, karena pasti banyak saudara di sini. Sehingga satu jalannya adalah penerapan sistem online," tutur Erry.

Selain itu, Gubernur menilai Sumut seakan menjadi kawah candradimuka. Sebab banyak pejabat yang ditugaskan di provinsi ini, selanjutnya dipromosikan ke tempat yang lebih tinggi atau lebih baik. Seperti Ibnu Khuldun yang meninggalkan jabatan Kakanwil Kemenkumham Sumut, berpindah ke Jawa Tengah, Provinsi dengan jumlah penduduk terbesar ke-3 setelah Jawa Barat dan Jawa Timur.

"Tidak terasa waktu enam bulan, selama baru kemarin saja Pak Ibnu Khuldun menjabat. Tetapi pisah sambut itu biasa, ada yang datang dan pergi, itu bagian dari tour of area dan tour of duty," kata Gubernur.

Mewakili Menteri, Staf Ahli Bidang Reformasi Birokrasi Kemenkumham, F. Haru Tamtomo menyampaikan pada acara pisah sambut ini, dibarengi dengan adanya penerimaan pegawai di kementerian tersebut.

Sebanyak 17 ribu orang akan direkrut melalui seleksi. Dari angka tersebut, 14 ribu diperuntukkan menjaga LP dan Rutan. Sementara yang luar biasa, Sumut mendapat kuota terbesar yakni 1.592 orang dari seluruh Indonesia.

"Menteri minta Kakanwil segera pisah sambut untuk segera bekerja di tempat baru. Kami berharap agar proses (penerimaan pegawai) ini dikawal, sehingga pelaksanaannya transparan dan akuntabel," sebutnya.

Sementara Kakanwil Kemenkumham yang baru, Liberti Sitinjak mengatakan kondisi Lapas dan Rutan di Sumut yang over kapasitas, sering terjadi keributan karena tidak sesuai daya tampung dengan jumlah penghuni, sampai 180 persen. Sehingga menjadi tugas lembaga hukum untuk melakukan kinerja maksimal.

"Dari sudut pekerjaan, tupoksi, pengawasan orang asing sebuah titik fokus yang harus kami lakukan, mengingat Sumut termasuk destinasi wisata dan daerah terbuka yang mau tidak mau masuk keluarnya orang asing merupakan sebuah fakta baru yang harus kita sikapi dengan regulasi yang kita miliki," katanya.

Termasuk penyuluhan melalui tenaga yang siap membantu Gubernur melahirkan Perda baru menyangkut daerah. Bagaimana memproteksi hal daerah agar tidak dicaplok daerah lain atau negara lain dari sudut hak kekayaan intelektual.

"Banyak fungsi yang kami emban, untuk haji, urusan paspor tidak ada masalah. Kami siap mengawal kepergian sampai kepulangan. Kami berharap bisa menciptakan suasana damai khususnya lapas dan rutan," sebutnya yang juga mengingatkan aparat penegak hukum bahwa jumlah penghuni lapas, dari 28 ribu, 60 persennya karena kasus narkoba.

Dirinya juga berharap kepada Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumut Andi Loedianto, untuk bersinergi dalam hal menanggulangi rehabilitasi dan penyalahgunaan narkoba.

Sedangkan Ibnu Khuldun yang kini bertugas di Jawa Tengah, menyampaikan terimakasih atas perhatian dan kerjasama khususnya Gubernur Sumut HT Erry Nuradi yang telah membangun komunikasi kepada lembaga hukum. Dirinya juga berharap kepemimpinan Liberti Sitinjak bisa menjadikan Sumut, sebagai provinsi yang terdepan.

Hadir dalam acara tersebut unsur FKPD Sumut, anggora DPR RI Hasrul Azwar, Kepala BNN Sumut Brigjen Pol Andi Loedianto, Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution serta jajaran Kanwil Kemenkumham Sumut.