MEDAN - Semifinal Piala Soeratin akan dihelat di Stadion Teladan, Rabu (26/7/2017).
Laga klasik akan tersaji saat PSMS U-17 dan PS Keluarga USU -17. Duel tersebut pun diibaratkan 'perang saudara' mengingat keduanya dibina oleh satu manajemen, yakni Universitas Sumatera Utara.

Hal tersebut diungkapkan Pembina PSMS U-17 dan juga PSK USU U-17, Prof Dr dr Muhammad Fidel Ganis Siregar MKed (OG) SpOG(K). Menurutnya, kekompakan kedua tim tidak bisa terpisahkan.

"Keduanya dibina dalam suasana kekeluargaan. Secara pribadi saya merasa mereka lebih layak bertemu di final," ucapnya di Medan, Rabu (26/7/2017).

Menurut sang profesor, suasana persaudaraan antara kedua tim sangat kental sehingga sulit dikalahkan.

"Jujur saja, ada rasa sedih di hati saya sebagai Pembina dan juga Manajer Tim PSMS U-17, ketika tahu mereka harus bertemu PSK USU. Namun kenyataan ini harus sama sama kita terima," ucapnya Dr Fidel yang merupakan mantan kiper PSMS junior tersebut.

"Ya pertemuan kedua tim layaknya kisah Romulus dan Romus yang dibesarkan oleh seekor Serigala. Namun pada akhirnya terpaksa harus saling mengalahkan. Saya menjadi haru ketika keduanya menyatakan siap menampilkan yang terbaik dan siap menerima apa pun hasilnya," sambungnya.

Meski dalam satu manajemen, lanjutnya, PSMS dan PSK USU diakui memiliki karakter yang berbeda. PSMS U-17 diasuh oleh Pelatih Dashrul Bahri, Eddy Wira dan Sahril Nasution. Sedangkan PSK USU oleh Yunus Saragih, Poniman Arbie dan Iskak.

"Mungkin keberuntungan lah nanti yang membuat salah satu harus bersabar dan men-support saudaranya yang lain yang berhasil ke final," sebutnya.