PADANGSIDIMPUAN-Sumatera Utara yang saat ini masih kekurangan pasokan listrik, pemerintah membutuhkan solusi guna mengatasi kebutuhan masyarakat Sumatera Utara akan listrik.

Dan saat ini pemerintah telah menemukan solusi mengatasi permaslahan tersebut, dengan dimulainya pembangunan mega proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkekuatan 510 MW (Mega Watt) di wilayah Tapanuli Selatan (Tapsel) tepatnya, Sipirok, Marancar, Batangtoru. Proyek ini merupakan salah satu investasi penting yang sedang dalam proses pembangunan.

Menelan dana kurang lebih 20 triliun rupiah, pembangunan proyek PLTA tersebut membutuhkan waktu lima tahun sebelum dapat dioperasikan. Seperti yang diucapkan oleh Agus Supriatno perwakilan dari PT NSHE saat acara halal bihalal dengan insan pers dan LSM penggiat lingkungan yang digelar di Hotel Mega Permata Kota Padangsidimpuan.

"Pembangunan proyek ini memenag di disaen untuk menjawab kekurangan atas listrik saat suplai PLN tidak cukup, dibutuhkan waktu lima tahun pengerjaan sebelum PLTA ini dapat kita gunakan. Kami dari NSHE membutuhkan kerjasama dengan seluruh lapisan masyarakat di Tapsel khususnya untuk kelancaran pembangunan PLTA ini. Selain menambah lapangan pekerjaan dan penghasilan lain bagi masyrakat sekitar, dengan beroperasinya PLTA ini, akan membuat aktivitas dan kebutuhan masyrakat akan listrik Tapanuli tidak terganggu,"jelas Agus.

Demikian juga yang dikatakan oleh Sekda Kabupaten Tapsel Parulian Nasution yang hadir pada acara tersebut,"Dalam hal pembangunan PLTA ini, diharapkan kerja sama dari masyrakat khusuanya di bidang investasi. Selain menambah PAD (Pendapatan Asli Daerah) bagi pemerintah Tapsel, PLTA ini juga akan menambah lapangan pekerjaan bagi warga Tapsel khususnya baik bekerja di PLTA tersebut maupun berusaha di sekitar lokasi proyek seperti berjualan maupun usaha usaha lainnya,"tambah Parulian.

Saat ini pengerjaan proyek PLTA tersebut telah memasuki tahap pembukaan jalan setelah selesai melakukan pembebasan lahan (land kliring) yang masuk dalam peta lokasi pembanunan. Perlu diketahui juga, setelah melakukan pengujian terkait pembangunan proyek ini, PLTA Simarboru (Sipirok, Marancar, Batang Toru) ini tidak akan memerlukan genangan seperti pembangunan PLTA lain yang sudah ada di Indonesia. PLTA ini akan menggukan terowongan saluran air di bawah tanah dengan kedalaman 50 meter samapi 200 meter untuk pembangkitnya.