LABUHANBATU - Pihak kepolisian dari Polres Labuhanbatu tengah melakukan penyidikan sekaitan dengan dugaan keracunan yang dialami 7 mahasiswi Akbid Ikabina Rantauprapat yang mengalami mual dan muntah usai menyantap sarapan pagi, Selasa (18/7/2017). BACA :

Usai Sarapan, 7 Mahasiswi Akbid Dievakuasi ke RSUD Rantauprapat

Kapolres Labuhanbatu, AKBP Frido Situmorang melalui Kasat Reskrim, AKP T Fathir menjelaskan, pihaknya telah mendatangi asrama kampus untuk mencari informasi yang diperlukan.

“Belum tahu (apakah mereka mengalami keracunan atau tidak). Awalnya kita dapat info itu, lalu dicek ke RSUD Rantauprapat bersama dengan Kepala Dinas kesehatan,” ujarnya melalui selular.

Fathir juga menyebutkan bahwa pihaknya belum memperoleh alat bukti seperti sisa makanan yang diduga sebagai penyebab keracunan tersebut untuk dijadikan sebagai sample pemeriksaan.

“Korban belum bisa dimintai keterangan, karena masih sakit semua. Sisa muntahannyapun tidak bisa kita ambil,” sebutnya.

Sementara itu, Humas RSUD Rantauprapat, Doni Simamora juga mengakui tidak dapat menyimpulkan penyebab sakitnya mahasiswa akibat keracunan. Sebab, penetapan itu harus melalui pemeriksaan intensif.

Hanya saja, Doni menyampaikan kondisi para korban saat ini sudah mulai membaik.

“Sudah lebih baik, demamnya turun, ini tanda-tanda baik. Pemeriksaan masih terus dilakukan,” akunya.

Hingga kini, status keracunan seperti yang telah tersiar diberbagai media, pihaknyapun tidak dapat memastikan.

“Kita belum katakan keracunan, tunggu perkembangan oleh dokter ahli yang menangananinya,” ujar Doni.

Hingga kini, Direktur Akbid Ikabina Rantauprapat, Rani Darmasakti Tanjung, M.Kes, belum dapat dimintai keterangan.

Sebelumnya, 7 mahasiswa Akbid Ikabina Rantauprapat yang lagi praktik dilingkungan RSUD Rantauprapat, mendadak mual dan sempoyongan. Menurut korban, saat sarapan di dapur umum, mereka mengkonsumsi tempe semur dan terong.