JAKARTA - Ketua Dewan Pengarah Asian Games 2018, Jusuf Kalla tetap optimistis atas kesiapan Indonesia menyelenggarakan pesta olahraga bangsa Asia yang akan digelar dalam setahun lagi.

Hal itu diungkapkan JK, sapaan akrabnya usai mendengar laporan tiga bidang pelaksana, yakni pelaksana INASGOC, pelaksana sarana dan prasarana, serta pelaksana prestasi dalam rapat pleno persiapan Asian Games 2018 yang digelar di Kantor INASGOC, Wisma Serbaguna, Senayan, Selasa (18/7/2017).

"Setelah mendengar laporan dan juga melihat langsung kesiapan, saya optimistis sarana pertandingan dan pendukungnya di Jakarta, Palembang, dan Jawa Barat bisa selesai tepat waktu sehingga penyelenggaraan bisa berjalan sesuai dengan jadwal dan aturan yang berlaku," ujar Jusuf Kalla yang memimpin rapat dengan didampingi wakil ketua pengarah, Puan Maharani.

Untuk penyelenggaraan Asian Games 2018 dipersiapkan 80 venue pertandingan dan latihan yang menjadi tanggung jawab lima institusi. Kemen PUPR menangani 23 venue, DKI Jakarta 24 venue, Jawa Barat 18, Sumatera Selatan 12, dan INASGOC 13 venue.

Rapat pleno tersebut dihadiri pula Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono; Menpora, Imam Nahrawi; Ketua Pelaksana INASGOC, Erick Thohir, Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, dan Kasatlak Prima, Achmad Soetjipto.

Hadir juga pada kesempatan itu, Hadir juga Mardiasmo Wakil Menteri Keuangan, Ardan Adiperdana, Kepala BPKP, Agus Prabowo, Kepala LKPP dan Imam Santoso Ernawi, Kepala Satgas Infrastruktur.

Sebelum tiba di kantor INASGOC, Wapres juga berkesempatan meninjau kegiatan pelatnas taekwondo di Gedung POPKI, Cibubur dan bola voli indoor di Sentul, Jawa Barat.

Meski optimistis, JK tetap menyerukan kepada seluruh jajaran kepanitiaan di tiga bidang yang ada untuk efisien dan efektif dalam penggunaan anggaran.

"Tetap tidak boleh berlebih. Anggaran negara ada, tapi tidak boleh berlebih dan tetap efisien dan efektif karena apa yang kita bangun dan siapkan ini harus bisa dipakai untuk jangka panjang," tambahnya.

Permintaan untuk menjalankan prinsip efisien langsung dijawab Erick dengan menjelaskan sistem Command and Operation Center (COC) yang digunakan di INASGOC untuk mengontrol anggaran dan pelaksanaan program kegiatan di setiap deputi serta departemen.

"Dengan sistem COC ini, akan diketahui alokasi anggaran dan program setiap bidang sehingga akan terpantau sejauh mana penyerapan anggaran yang terjadi, dan juga penghematan yang bisa dilakukan," tambah Erick.

Dalam kesempatan tersebut, Erick juga melaporkan mengenai keputusan final cabang olahraga dari OCA yang akan dipertandingkan yang meliputi 39 cabang, 52 disiplin, 426 nomor pertandingan dan 5 cabang tambahan yang akan ditentukan kemudian oleh OCA.

"Kami juga sudah menetapkan jadwal test event 10 cabang pada 10-24 Februari 2018, dan demi penghematan ada tiga cabang tim, sepakbola, bola voli dan bola basket yang hanya mengundang 7 negara dari rencana 9 negara," jelasnya. ***