KISARAN-Kesewenang-wenangan tanpa dasar dipertontonkan pihak leasing PT U Finance Indonesia terhadap konsumennya. Hanya karna menunggak cicilan selama tiga bulan, perusahaan yang bergerak dalam perkreditan (pembiayaan) ini menarik paksa dan lantas mengharuskan konsumennya untuk melunasi seluruh sisa pembiayaan.

“Itu mobil adekku lae. Uudah pernah aku bertemu pimpinan U Finance, namanya Beslin Sinaga di kantor orang itu, di jalan Rivai Kisaran. Tapi katanya harus dibayar lunas. Nilainya di total sekitar Rp 116.146.696,-,” ucap Indra, warga Kota Kisaran, didampingi adiknya, Ganda Syahputra Purba.

Diakui Indra, pihaknya ada menunggak cicilan kredit satu unit mobil Toyoya All New Avanza BK 1566 VM, selama tiga bulan, mulai dari bulan Maret lalu hingga saat ini, dengan nilai pembayaran senilai Rp 3.330.000,-/bulan.

“Memang kami akui kami ada nunggak cicilan. Tapi bukan tanpa alasan kami nunggak. Dari 48 bulan masa kredit, kami sudah bayar 15 bulan,” ucap Indra.

Diceritakan Indra, sebenarnya mereka tidak ada niat untuk tidak membayar. Hanya saja, selama setahun terakhir ini, adiknya itu tidak pernah memberikan kabar maupun memberi tahu dimana keberadaannya.

“Memang mobil ini atas nama adek ini, tapi selama ini mamakku yang bayar. Setahun ini dia (Ganda) gak pernah pulang. Asal di telpon atau di sms, dia selalu bilang iya mau pulang. Setelah 9 bulan dibayari, ya dihentikan mamak lah pembayaran. Kekmana coba lae, dibayari tapi jangankan mobilnya orangnya aja gak jelas dimana,” ucap Indra kesal sembari melirik Ganda.

Kembali soal penarikan itu, Indra mengaku selama tiga bulan ini tidak ada mendapatkan sepucuk suratpun dari pihak PT U Finance.

“Memang katanya orang itu pernah datang ke rumah, tapi cuma nanya aja, gak ada ngasih surat apapun sama kami. Ngeri rupanya U Finance ini, macam vampir, menghisap darah,” ucapnya dengan nada kesal.

Ditanya apa langkah selanjutnya yang akan dilakukan, Indra mengaku dirinya akan menempuh jalur hukum dan akan melaporkan pihak ketiga yang dipakai pihak PT U Finance saat melakukan penarikan.

“Saya sudah konsultasi ke teman-teman yang biasa menangani permasalahan seperti ini. Kami akan melaporkan tindakan sewenang-wenangan yang dilakukan pihak U Finance. Saya juga akan segera melaporkan pihak eksternal yang menarik paksa kemaren, kalau tidak salah dari PT Prodia yang berdomisili di kota medan. Apa dasar orang U Finance nyuruh harus bayar lunas, padahal kami ada niat bayar, kan gak ada aturan fidusianya. Dan apa hubungan pihak U Finance dengan orang Prodia ?,” tegas Indra.

Sementara itu,  Ganda mengaku saat dilakukan penarikan dirinya merasa dipaksa dan terancam oleh pihak eksternal.

“Ya kekmana gak saya tanda tangani bang, orang itu ramai. Aku di stop pas di medan. Kalo soal gak pulang, aku malu bang, karna lagi masalah keuangan, gak bisa bantu cicilan mobil sama mamakku,” ucap pria bertubuh gempal ini.

Terpisah, tak satupun pimpinan PT U Finance yang berada di jalan Rivai Kisaran itu berhasil ditemui. “Pimpinan keluar semua, pak Beslin juga keluar bang,” ucap satpam PT U Finance singkat.