Orangtua memiliki kewajiban dalam mendidik dan mengasuh anak dengan tuntutan agama. Hal tersebut harus dilakukan agar anak bisa menjadi sosok yang shaleh. Namun, tidak semua orangtua bisa melakukan tanggung jawab tersebut.

Masih banyak orangtua shaleh namun memiliki anak yang suka berbuat maksiat. Hal ini bisa terjadi karena faktor dari si anak sendiri dan lingkungan mereka. Hal ini berpotensi membawa anak masuk ke jurang neraka di akhirat kelak.

Masih ingatkah para ayah dan ibu dengan sebuah tausiyah KH Zainudin MZ tentang kisah orangtua yang akan dimasukkan kedalam syurga oleh Allah namun akhirnya batal, ketika mereka hendak melangkahkan kakinya masuk kedalam syurga namun mereka gagal dan dijebloskan keneraka oleh anaknya sendiri?. sebuah perkataan yang perlu kita renungkan baik-baik. “kisah tentang sepasang suami istri yang sudah hampir melangkah menuju surga karena mereka orang yang sangat baik dan taat beribadah, namun dicegat oleh anaknya yang yang akan dimasukkan keneraka oleh Allah karena si anak adalah ahli maksiat dan dosa.

Si anak protes pada malaikat, “Mereka memang baik dan taat beribadah. Tapi mereka tak pernah mengajari saya agama. Mereka tak pernah mengajari saya berbuat baik. Saya masuk neraka gara-gara mereka. Karena itu, saya minta keadilan. Tolong agar mereka dimasukkan ke neraka juga.”

Akhirnya sepasang suami istri ini tak jadi masuk surga. Mereka pun dijebloskan ke dalam neraka. betapa tidak mudah tugas kita sebagai orangtua dalam mendidik anak-anak. Kita mungkin terlalu asyik meningkatkan kualitas iman dan ibadah untuk diri kita sendiri namun lupa bahwa kita juga punya tanggung jawab untuk menjaga keluarga kita dari api neraka.

Di dalam Al-Qur’an, Allah SWT telah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (Q.S.At-Tahriim:66)

Mengenai tafsir dari ayat di atas, Qatadah berkata: “Perintahkan mereka untuk taat kepada Allah dan laranglah mereka dari perbuatan maksiat kepada-Nya. Bantulah mereka untuk mengerjakan perintah Allah. Apabila kamu melihat mereka melakukan kemaksiatan, maka tegurlah!” Ibnu Jarir juga berkata: “Kita wajib untuk mengajarkan anak-anak kita tentang agama Islam, kebaikan dan adab!” Sedangkan Ibnu Umar berkata: “Didiklah anakmu, karena kelak kamu akan ditanya tentang pendidikan dan pengajaran seperti apa yang telah kamu berikan kepada anakmu. Anakmu juga akan ditanya tentang bagaimana dia berbakti dan berlaku taat kepadamu.”

Dari tafsir yang sudah dijelaskan oleh para mufassir di atas, jelaslah bahwanya Allah SWT memberikan perintah tegas kepada para muslim untuk senantiasa menjaga keluarganya dari siksaan api neraka. Caranya adalah dengan memperhatikan pendidikan agamanya serta memantau setiap perbuatan yang dilakukannya.Hal tersebut merupakan sebuah kewajiban yang apabila tidak dipatuhi maka konsekuensinya akan diterima di akhirat kelak.

Hal senada juga dapat difahami dari hadits shahih yang berbunyi: “Seorang laki-laki adalah pemimpin dalam keluarganya, dan dia akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari hadist di atas mengisyaratkan bahwa apabila ada orangtua yang mendidik anaknya dengan tidak baik, maka ia akan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatan yang dilakukannya di dunia tersebut saat hari kiamat kelak.

Demikianlah informasi mengenai orangtua yang batal masuk surga karena anaknya. Oleh karena itu, sudah seharusnya sebagai orangtua mendidik buah hati dengan ajaran agama. Agar anak tersebut menjadi sosok yang shaleh dan membawa kita masuk ke dalam surga, bukan menjerumuskan ke dalam api neraka karena perbuatan mereka.

Semoga kita dan keluarga kita senantiasa diberi hidayah oleh Allah swt agar tetap senantiasa bisa menjalankan perintahnya dan menjauhi segala larangannya karena lingkuangan keluarga lah yang pertama mendidik anak saat tumbuh dewasa dan dengan pengawasan dari orangtua lah anak bisa menjadi orang yang bermanfaat. Wallahu A'lam.