KEMENTERIAN Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemristekdikti) memilih Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) sebagai pengasuh dua perguruan tinggi di Aceh, yaitu Universitas Serambi Mekkah (USM) Banda Aceh dan Universitas Jabal Ghafur (Unigha) Sigli.

Kesepakatan ini terjalin dalam Kick of Meeting Program Hibah Asuh Perguruan Tinggi dan Program Studi 2017 yang ditandatangani oleh Rektor Unsyiah Prof Dr Ir Samul Rizal, Rektor USM Dr H Abdul Gani Asyik MA, dan Rektor Unigha Drs Sulaiman Usman MPd di Balai Senat Unsyiah, Rabu (21/6/2017).

“Unsyiah sangat mengpresiasi keinginan dua perguruan tinggi Aceh ini untuk diasuh oleh Unsyiah,” ucap Rektor Unsyiah.

Ia menyebutkan, keinginan untuk memperbaiki kualitas universitas adalah sebuah keharusan, karena umumnya para lulusan ini nantinya akan masuk ke dalam dunia kerja. Jadi kerja sama ini harus menjadi tanggung jawab, baik tanggung jawab moral dan institusi.

“Maka saya sangat mengapresiasi kedua universitas ini mau menjadi peserta asuh Kemenristekdikti, sehingga mudah-mudahan nantinya bisa mengubah manajamen SPMI kedua universitas ini dan meningkatkan akreditasinya,” jelasnya.

Ketua Lembaga Pengembangan, Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Unsyiah Dr Ir Marwan menjelaskan, Unsyiah dipilih oleh Kemristekdikti untuk menjadi pengasuh perguruan tinggi tersebut karena dinilai telah memenuhi kriteria sebagai Perguruan Tinggi Unggul.

“Kemenristekdikti ingin memanfaatkan beberapa perguruan tinggi yang Sistem Penjaminan Mutu Internalnya (SPMI) sudah berjalan dengan baik, dan alhamdulillah Unsyiah telah memenuhi syarat untuk mengikuti program ini,” tuturnya.

Menurutnya, Unsyiah memilih USM dan Unigha sebagai perguruan tinggi asuh karena kedua perguruan tinggi ini masuk dalam cluster 3 dan 4 yang disyaratkan oleh Kemristekdikti. Target utama program PT Asuh ini adalah peningkatan SPMI sehingga mendorong peningkatan akreditasi perguruan tinggi tersebut.

“Ada 30 program studi (Prodi) yang masih terakreditasi C pada kedua perguran tinggi ini. Jadi Unsyiah berharap SPMI kedua universitas ini bisa lebih baik lagi,” ujar dosen Fakultas Teknik Unsyiah tersebut.

Pada kesempatan yang sama Rektor USM mengaku, program asuh ini sangat bermanfaat, khususnya bagi USM yang sedang berupaya untuk meningkatkan akreditasinya. Saat ini ada 15 prodi di Unigha yang masih terakreditasi C. Sedangkan 5 prodi lainnya akreditasinya B.

“Jadi kami berharap program ini dapat mempelancar peningkatan akreditasi USM dan sangat penting bagi persiapan visitasi tim asesor nantinya,” katanya.

Sementara itu, Rektor Unigha mengungkapkan, pihaknya sangat senang karena Unsyiah telah berhasil meraih akreditasi A, sehingga mendorong universitas dari luar Aceh untuk belajar akreditasi ke Unsyiah.

“Untuk itulah, dalam program ini USM merasa memiliki keterikatan emosional yang kuat untuk diasuh oleh Unsyiah dan sebagai masyarakat Aceh kami juga dengan prestasi yang diperoleh Unsyiah,” sebutnya.