MEDAN-Jalan alternatif yang biasa digunakan pemudik dari arah Lubukpakam menuju Galang dan Tebingtinggi saat ini dalam kondisi rusak parah.

Hingga 10 hari menjelang Lebaran, belum ada upaya perbaikan jalan dari Pemerintah.
Setiap menjelang arus mudik dan balik, Lebaran, Pemerintah akan memperbaiki jalan-jalan yang akan dilalui pemudik secara serentak.

Namun, perbaikan jalan belum terlihat di Desa Batulapan, Pagarmarbau, Deliserdang.
Padahal, Jalan Batulapan menuju Galang, dan Tebingtinggi biasanya menjadi jalur alternatif pemudik untuk mengindari kemacetan di Perbaungan dan Pasar Bengkel, Serdangbedagai.

Penelusuran kondisi jalan di sana sangat memprihatinkan.
Saat arus mudik ruas jalan ini banyak dilalui pemudik lantaran dapat terhindar kemacetan panjang di beberapa titik di Jalan Lintas Sumatera.

Tapi, adanya kerusakan jalan dapat membahayakan pengendara sepeda motor maupun mobil.

“Jalan di sini banyak yang berlubang-lubang, jadi hampir setiap hari ada orang jatuh dan banyak juga ban mobil pecah. Minimal sepanjang enam kilometer yang mengalami kerusakan di sini,” ujar Supriadi (45) warga Desa Batulapan, Pagarmerbau, Deliserdang.

Dia menceritakan, sudah tiga tahun jalan alternatif bagi pemudik itu mengalami kerusakan parah, sehingga rutin ada kecelakaan. Dalam sepekan, lanjutnya, minimal ada tiga orang pengendara sepeda motor terjatuh.

Selain itu, katanya, beberapa pemuda berupaya menimbun lubang dengan batu bata maupun benda keras di badan jalan. Sehingga, mengurangi kubangan lumpur saat musim hujan namun setiap pengendara yang melintas dimintai uang Rp 2000.

Ia berharap, Pemerintah melakukan perbaikan jalan karena terakhir kali dilakukan pengaspalan jalan sekitar 10 tahun lalu. Apalagi, sudah banyak korban luka akibat terjatuh dari atas sepeda motor maupun ban mobil pecah.

“Setiap hari pemuda membawa batu batu sebanyak dua becak, jadi pemuda kerjanya di setiap pagi. Kami harapkan segera dilakukan pengaspalan agar tidak banyak pengguna jalan yang terjatuh dari atas kereta (sepeda motor),” katanya.