MEDAN-Kepolisian Resor Kota Besar Medan (Polrestabes) Medan seolah 'tutup mata' dengan maraknya peredaran narkotika di asrama Komando Wilayah Pertahanan (Kowilhan) Kodam I/BB Jalan Sejati Medan. Padahal, asrama tersebut letaknya persis di samping Mapolrestabes Medan.

Sedangkan narkoba yang sangat berdampak buruk terhadap keamanan itu 'bebas' beredar di lokasi tersebut. Akibatnya, penghuni komplek merasa tidak nyaman. Sebab, aksi pencurian semakin merajalela, dan itu semua dampak dari maraknya peredaran narkotika di lokasi tersebut. "Sudah tidak nyaman lagi penghuni di komplek ini. Para pencuri tidak pandang bulu. Baik penghuni rumah yang masih aktif berdinas, maupun tidak, mereka sikat," kata Haslan Madli Tambunan, salah seorang penghuni komplek.

Haslan menduga, semakin merajalelanya aksi pencurian di asrama yang bersebelahan dengan Mapolrestabes Medan itu disebabkan oleh maraknya peredaran narkotika. "Makin merajalela aksi pencurian. Faktornya adalah narkoba, yang membuat si pemakai berbuat nekat mencuri tanpa pandang bulu rumah yang menjadi targetnya," ungkap Haslan yang rumahnya baru dibobol pencuri.

Ia menerangkan, dirinya curiga ketika sampai ke rumah melihat kondisi rumah gelap gulita ketika ditinggal pergi usai berbuka puasa. “Saya sedang keluar rumah merayakan hari ulang tahun anak saya, ketika balik pintu samping rumah sudah terbuka, seperti dibongkar orang. Ternyata memang benar prediksi itu, pompa air raib dari tempatnya. Dulunya kompleks ini aman tapi selama narkoba masuk ke kompleks ini jadi tidak aman. Dan sebelumnya salah seorang warga juga kehilangan sepeda motornya," terang wartawan media online ini.

Selain itu, dirinya dalam hal ini mewakili warga ingin menyampaikan keresahan penghuni asrama kepada pihak berwenang terkait maraknya peredaran narkoba yang melatarbelakangi aksi pencurian di asrama tempat tinggalnya. "Aksi pencurian yang dilatarbelakangi narkoba sudah sangat meresahkan. Saya mewakili penghuni asrama berharap pihak berwenang baik jajaran Kodam I/BB maupun pihak kepolisian fokus memberantas peredaran barang haram dari lokasi tersebut," harapnya.

Dijelaskannya, dalam kaitan ini, ia menilai langkah jajaran Kodam I/BB memberantas narkoba yang mengharuskan penghuni kedapatan mengkonsumsi dan mengedarkan diusir dari rumah dinas tersebut sudah tepat. Namun, hal itu belum efektif untuk memberikan efek jera bagi pemakai maupun pengedarnya. Karena bagaikan mencari jarum dalam jerami.

"Untuk memberantas peredaran narkoba di lingkungan rumah dinas TNI di wilayah Kodam I/BB, dengan melakukan test urine bagi seluruh penghuni rumah dinas baik pensiunan maupun aktif beserta keluarganya. Jika kedapatan penghuni rumah asrama positif mengkonsumsi narkoba, saya maupun warga penghuni lainnya sangat mendukung dilakukan pengusiran bagi yang memakai zat terlarang itu," jelasnya.

Menurutnya, gerakan itu belum pernah dilakukan bagi penghuni rumah asrama di wilayah Kodam I/BB, demi memutus mata rantai peredaran narkoba di lingkungan TNI. Maksud dan tujuannya adalah guna menciptakan kenyamanan bagi masyarakat sekaligus menjauhkan narkoba dari lingkungan TNI.

"Saya minta Pangdam I/BB yang terhormat turun langsung untuk memberantas narkoba di lingkungan asrama TNI karena selama ini cukup meresahkan. Kalau bisa bersama jajaran BNN dan pihak kepolisian melakukan tes urine bagi penghuni asrama, agar kejadian seperti yang saya alami tidak terjadi di asrama lainnya. Apa pun ceritanya ini ada hubungan dengan maraknya peredaran narkoba di asrama saat ini. Tolong jangan dibiarkan hal ini agar tidak terjadi hukum rimba nantinya," tandasnya.