MEDAN - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan memprediksi hingga beberapa hari ke depan selama bulan puasa, Kota Medan dan sekitarnya dilanda musim kemarau. Diperkirakan, suhu panas yang terjadi mencapai maksimum 36 derajat celcius.

Kepala Bidang Informasi & Data BMKG Wilayah I Medan, Syahnan mengakui memang periode ini dilanda musim kemarau. Akan tetapi, masih tetap ada potensi hujan ringan hingga sedang.

“Musim kemarau yang menyebabkan suhu udara menjadi panas, terjadi intens pada siang hari pada saat masyarakat melaksanakan ibadah puasa. Namun, begitupun hujan tetap terjadi dengan intensitas ringan sampai sedang pada malam hari,” ujar Syahnan, Sabtu (3/6/2017).

Disebutkannya, untuk musim kemarau yang terjadi suhu panas normalnya mencapai 32-34 derajat celcius. Meski begitu, bisa mencapai maksimum 36 derajat. Namun, sejauh ini suhunya masih sekitar 33 derajat.

“Masyarakat diimbau agar tak terlalu banyak beraktivitas diluar, jika tidak begitu penting. Cuaca panas terjadi pada pagi sampai sore hari. Sedangkan curah hujan terjadi pada petang dan malam hari,” jelas Syahnan.

Ia menuturkan, melihat kondisi cuaca seperti ini yang dinilai cukup ekstrem diharapkan mewaspadai diri.

Bagi masyarakat terkhusus yang menjalankan puasa agar mengkonsumsi banyak makanan mengandung serat, seperti buah-buahan dan sayuran. Karena, efek panas yang terjadi setiap hari bisa membuat daya tahan tubuh melemah bahkan bisa menyebabkan sakit.

Syahnan menambahkan, selain kemarau, masyarakat juga harus mewaspadai hujan lebat disertai petir yang menyebabkan genangan-genangan air.

Tak hanya Medan, wilayah Binjai, Stabat, Siantar juga terjadi. Bahkan, untuk wilayah Kabanjahe dan Pematang Raya berpotensi longsor.