SIBOLGA-Ratusan Warga Hutabatu III. Kelurahan Hutabarangan. Kecamatan Sibokga Utara, mendatangi Mapolres Sibolga untuk mempertanyakan kronologis penggrebekan diduga rumah jurtul yang menyebabkan pemilik rumah L Br Hutabarat (65) meninggal dunia.

Salah seorang perwakilan warga menyampaikan bahwa kedatangan mereka ke Mapolres Sibolga sebagai bentuk aksi solidaritas. Dimana warga tidak terima dengan aksi polisi saat hendak menangkap terduga juru tulis togel R Br Pardede di dalam rumahnya hingga menyebabkan ibunya L Br Hutabarat meninggal dunia di dalam rumah tersebut.

"Kami kemari hanya ingin mendengar penjelasan dari Polres Sibolga, kenapa seperti itu, sehingga pemilik rumah itu bisa meninggal dunia, kedatangan Polisi ke Rumah Korban tanpa ada permisi dengan Kepala Lingkungan (Kepling) setempat. Dan main masuk saja. Seharusnya sesuai prosedur,” ucap salah seorang warga ketika berdialog dengan Kabag Ops di Depan Gedung Polres Sibolga. Rabu (32/5) sekitar Pukul 02,44 Wib Pagi

Usai berdialog. Kemudia perwakilan dari warga di panggil untuk masuk kedalam gedung dan berdialog bersama Kapolres Sibolga AKBP Benni R Hutajulu. Dari hasil pertemuan itu disampaikan bahwa beliau akan melayat ke rumah duka dan akan menjelaskan kepada pihak keluarga langsung perihal proses penangkapan.

“Apabila nanti terbukti personil yang melajukan penangkapan tidak sesuai SOP akan diberikan sanksi. Jika tidak diberikan sanksi kami akan mendatang kembali Polres Sibolga," ucapnya

Pantauan di Lokasi. Polres Sibolga tampak di jaga perbantuan dari TNI untuk menghindari aksi yang tidak di inginkan, usai melakukan pertemuan antara warga dan Kapolres Sibolga. Kemudian warga membubarkan diri masing-masing.