MEDAN - Kapal Pembangkit Listrik Marrine Vessel Power Plant (MVPP) berkapasitas 240 MW di Pelabuhan Belawan akan segera beroperasi pada 3 Juni mendatang. Dengan beroperasinya kapal tersebut dipastikan kebutuhan listrik di Sumut tidak akan defisit lagi. “Awal Juni tepatnya tanggal 3 Juni kapal MVPP akan beroperasi. Dari sisi kebutuhan listrik jelas Sumut tidak akan defisit lagi. Kecuali misalnya ada kendala ataupun kerusakan teknis,” ujar Gubsu Tengku Erry Nuradi, Senin(29/5/2017) malam.

Dikatakan Erry, dari laporan PLN selama bulan Ramadan memang terjadi pemadaman dan hal itu disebabkan karena adanya kerusakan teknis. Seperti adanya pemadaman di kawasan SetBudi dikarenakan pohon tumbang sehingga menimpa instalasi listrik. Selain itu ada juga trafo yang terbakar diakibatkan overload.

“Makanya hal ini juga kita mohon dukungan kepada masyarakat, terutama untuk pemakaian listrik haruslah memakai meteran. Atau istilahnya jangan curi arus. Sebab jika curi arus maka tidak akan terpantau kondisi daya listrik serta daya tahan trafo di lingkungan sekitar itu,” ujar Erry.

Lebih lanjut dikatakan Erry, menurut informasi yang diterimanya dari pihak PLN sudah bisa memenuhi kebutuhan daya listrik di Sumatera Utara dan Aceh mencapai 1.850 Mega Watt. Hanya saja PLN hanya memiliki cadangan daya sedikit. Oleh karenanya kehadiran MVPP akan menambah cadangan daya listrik sebesar 240 Megawatt.

“Memang kalau kebutuhan daya kita sudah cukup. Tapi tentu kalau ada masalah atau pembangkit kita sedang drop kita masih punya defisit 240 mega waat dari MVPP dan surplus ini dapat diberikan ke provinsi lain,” terangnya.

Selain itu, dikatakan Erry keberadaan MVPP juga dalam rangka membantu penyelesaian sejumlah pembangkit yang saat ini sedang dibangun diantaranya pembangkit listrik panas bumi Sarulla yang sudah masuk 110 mega watt (3×110 megawatt) dan pembangunan pembangkit listrik Pangkalan Susu 3 dan 4.

Hal ini ini belum ditambah dari sejumlah pembangkit listrik lainnya seperti Mycro Hidro juga bisa menjadikan Sumatera Utara semakin baik karena persoalan listriknya tidak ada masalah lagi.

Disinggung kembali dengan reward yang akan diberikan Erry kepada PT PLN, jika tidak memadamkan listrik selama bulan Ramadan, Erry akhirnya mengatakan reward tersebut akan kembali dipertimbangkannya. Sebab, selama Ramadan masyarakat tetap merasakan listrik padam.

“Saya katakan kalau tidak ada pemadaman maka saya akan berikan reward. Ini ka nada pemadaman tapi karena masalah teknis, nantilah kita lihat asal jangan terus-terusan karena masalah teknis,” ujar Erry sembari tersenyum.

Di tempat terpisah, Anggota Komisi D DPRD Sumut, Baskami Ginting mengatakan pihaknya mengapresiasi hadirnya kapal pembangkit listrik tersebut dan diharapkan keberadaan kapal tersebut dapat mengatasi krisis listrik yang terjadi di Sumut.

Di sisi lain, Baskami mengaku kecewa karena sebelumnya dalam pertemuan dengan GM PLN Sumbagut, PLN sudah berjanji tidak akan pemadaman selama Ramadan, tapi kenyataannya tetap ada pemadaman. Oleh karena itu, Rabu (31/5/2017) Komisi D DPRD Sumut akan bertemu dengan PT PLN pusat untuk mempertanyakan hal tersebut.

“Besok kami akan ke PLN pusat dan akan kami pertanyakan hal tersebut, termasuk soal keberadaan dan jaminan tidak padamnya listrik dari masuknya kapal pembangkit listrik itu,” ujar Baskami.