MEDAN-Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi menyampaikan permasalahan pertanahan dan mengharapkan Panitia Kerja (Panja) Komisi II DPR RI bisa mencarikan solusi dan sekaligus menjembatani masalah-masalah lahan yang ada di Sumatera Utara dengan pemerintah pusat.

‘’Llahan eks HGU PTPN, TNI AU yang berhubungan dengan Sari Rejo, juga yang berhubungan dengan lahan kehutanan serta masalah lain yang berhubungan dengan lahan perkebunan yang cukup banyak belum mendapat perhatian. Diharapkan Panja Pertanahan Komisi II DPR RI carikan solusi masalah pertanahan khususnya di Sumatera Utara," ujar Gubsu Erry.

Dalam pertemuan dengan Panja Pertanahan Komisi II DPR RI di kantor Gubsu di Medan, Gubsu Erry menyampaikan beberapa hal yang menjadi benturan terutama untuk proyek-proyek strategis nasional yaitu yang berhubungan dengan pembebasan lahan di kawasan hutan, dimana Sumut belum memiliki payung hukum untuk menjadi titik temu untuk semua pihak.

Selain itu, lahan-lahan kehutanan di Sumatera Utara secara kondisi lapangan banyak yang sudah digarap masyarakat. "Bahkan lebih dari satu generasi yang sudah tinggal di kawasan tersebut," ujar Gubsu Erry.

Dicontohkan Gubsu Erry,  proyek bendungan Lau Simeimei di Kabupaten Deli Serdang, yang masuk kawasan hutan yang akan dibebaskan segera pemerintah. Namun dilihat dari kondisi lapangan masyarakat sudah tinggal di kawasan tersebut sudah puluhan tahun. Sehingga masyarakat yang sudah tinggal disana tidak mau hanya diganti bangunan ataupun tanaman saja.

Selain itu juga ada yang mengklaim bahwa hutan-hutan di Sumatera Utara merupakan hutan kemasyarakatan. "Ini pentingnya payung hukum untuk penyelesaian masalah ini," ujar Gubsu Erry.

Pada kesempatan itu Gubsu juga menyambut baik Panja Komisi II DPR RI yang dalam kunjungan ke Sumatera Utara untuk mencari masukan langsung ke daerah-daerah terkait dalam menyusun revisi undang-undang tentang pertanahan, khususnya di Sumatera Utara agar didapatkan solusi tentang permasalahan pertanahan yang ada khsusunya di Sumatera Utara. "Pemprovsu sangat mendukung pembahasan revisi undang-undang yang akan dibahas Komisi DPR RI, sehingga permasalahan pertanahan khususnya provinsi Sumatera Utara mendapatkan solusi," harap Gubsu Erry.

Ketua Panja Pertanahan Komisi II DPR RI Zainudin  Amali didampingi anggota Komisi II DPR RI HM Ali Umri menyebutkan, Panja ingin mendapatkan langsung dari daerah peta persoalan hal-hal yang berkaitan kasus-kasus sengketa pertanahan. Sumatera Utara ini sangat penting  buat panitia kerja (panja) pertanahan Komisi II DPR RI, karena di Sumut lumayan sengketa pertanahannya, baik antara masyarakat dengan masyarakat, pengusaha, instansi dan hal-hal yang terkait dengan itu.

Dikatakannya, Panja Pertanahan Komisi II DPR RI datang ke Sumatera Utara untuk melihat secara langsung persoalannya sekaligus meminta masukkan karena sebentar lagi komisi II akan membahas revisi undang-undang tentang agraria.  "Kami ingin menghimpun sebanyak-banyaknya masukan dari daerah sehingga pada saat penyusunan perubahan undang-undang pokok agraria itu akan komprehensif isinya. Dan ditargetkan paling lama pertengahan tahun 2018 itu sudah selesai," ujar Zainudin yang juga Ketua Komisi II DPR RI yang hadir bersama rombongan.