MEDAN-Ketua Komisi VII DPR RI Gus Irawan Pasaribu menilai, sosok pemimpin merupakan satu di antara berbagai persoalan yang kini mengganjal Provinsi Sumut untuk berkembang.

Menurutnya, provinsi ini memiliki berbagai potensi besar. Tidak hanya dari sektor Sumber Daya Alam (SDA), namun juga sektor Sumber Daya Manusia (SDM). Hal inilah yang belum dimanfaatkan secara maksimal hingga saat ini.

Menurut Gus, terdapat banyak tokoh asal Sumut yang kini memiliki andil besar dalam penentuan kebijakan oleh pemerintah pusat. Namun, potensi ini tidak dimanfaatkan untuk mengembangkan daerah.

"Inilah yang menurut saya masih alpa saat ini," ujar Gus saat hadir sebagai narasumber pada Acara Kamis Optimis Bersama Jurnalis yang digelar DPW Partai Perindo Sumut di Lantai II Restoran Ayam Kalasan Jalan Iskandar Muda.

Pada acara yang mengusung tema "Permasalahan Sumut dan Sosok Gubernur 2018" ini, Gus menceritakan pentingnya faktor jaringan atau relasi dan komunikasi yang mumpuni pada sosok seorang pemimpin. Di samping itu, faktor keberanian untuk melakukan perubahan besar juga wajib dimiliki. Bila tidak, potensi besar suatu daerah tidak akan termanfaatkan secara maksimal.

"Butuh sosok pemimpin yang out the box," katanya.

Pada kesempatan ini, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumut Afifuddin Lubis juga memiliki pokok pikiran yang sama dengan Gus Irawan perihal kriteria sosok pemimpin yang layak memimpin provinsi besar seperti Sumut.

Ia mencontohkan suatu daerah yang awalnya asing di telinga masyarakat. Namun di bawah kepemimpinan sosok yang tepat, daerah tersebut justru menjadi berkembang pesat.

"Biar pun potensi yang hebat tapi tidak dikelola dengan hebat, maka akan sama saja. Tidak mungkin di Sumut ini tidak punya sosok seperti Alex Nurdin di Sumsel, atau seperti Aher. Kalau dibilang tidak ada maka saya tersinggung. Tapi kenapa sosok-sosok seperti ini tidak muncul di Sumut, sedangkan banyak tokoh-tokoh besar di pusat yang berasal dari Sumut," ucapnya.

Sementara Ketua DPW Perindo Sumut Rudi Zulham Hasibuan berpendapat, sosok pemimpin yang baik tidak hanya memiliki visi yang berhenti pada periode kepemimpinannya. Namun juga memiliki pemikiran dan visi yang jauh untuk masa yang akan datang.

"Sumut tidak hanya butuh pemimpin, tapi pemimpin yang punya visi. Tapi juga harus tidak hanya punya visi di masa tugasnya, tapi visi yang dampaknya ratusan tahun kemudian," ujarnya.