MEDAN - Kepala Sub Bagian Humas RSUP Haji Adam Malik, Masahadat Ginting mengatakan, setelah menjalani perawatan hampir sebulan sejak Jumat (24/3/2017) di rumah sakit milik Kemenkes RI, kondisi dan perkembangan salah satu dari dua pasang bayi kembar siam semakin membaik. "Saat ini, bayi dempet perut sudah mampu meminum air susu ibu (ASI) langsung dari ibunya," ujar Masahadat, Senin (17/4/2017).

Menurutnya, sebelumnya bayi kembar siam berinisal F dan S dempet perut atau perlengketan tulang dada bagian bawah ini masih meminum susu dari botol dot. Dalam sehari, keduanya bisa menghabiskan 30 cc sampai 35 cc ASI melalui mulut setiap dua jam sekali.

"Perkembangan bayi kembar siam dempet perut memang cukup cepat dan kemampuan menghisapnya baik sehingga bisa langsung minum ASI dari ibunya," jelasnya.

Ia mengatakan, saat ini bayi dempet perut beratnya sudah mencapai 5.000 gram, sebelumnya masih 4.450 gram. Keduanya juga sudah tidak menggunakan bantuan oksigen lagi untuk bernafas.

Terkait penanganan, pihak RS mengaku masih fokus pada perbaikan kondisi kedua pasang bayi kembar siam agar semakin hari menjadi lebih baik. Kedua pasang bayi ini masih dirawat di Ruang Rawat Inap Anak dan Perinatologi Instalasi Rindu B di bagian Neonatal Intensive Care Unit (NICU).

Berbeda dengan bayi dempet perut, ia menyampaikan, bayi lainnya (berbadan satu berkepala dua) perkembangannya tidak sebaik F dan S. Bayi berinisial A1 dan A2 ini masih memakai bantuan oksigen untuk bernafas.

"Bayi A1 dan A2 masih minum susu formula dan memakai bantuan selang. Perkembangannya memang berbeda dengan bayi dempet perut, karena saat dirujuk ke rumah sakit pun keadaan umumnya tidak sebaik bayi F dan S. Jadi proses berkembangnya juga lebih lama," jelasnya.