MEDAN-Ketua TP PKK Evi Diana Erry Nuradi memperkenalkan cabai merah spesifik Sumut varietas Temper Ungu yang berasal dari Kabupaten Karo saat telekonferensi dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada acara gerakan tanam cabai dengan 10 provinsi.

Menteri Pertanian terkesan dengan cabai yang bisa berproduksi mencapai 2.000 gram per batang sampai umur 2 tahun dan tahan penyakit keriting. “Boleh tidak cabainya didistribusikan ke daerah lain?,” kata Amran menunjukkan minatnya. Mentan juga meminta diperlihatan cabai Temper Ungu dalam acara telekonferensi itu.

Acara telekonferensi dipusatkan di Desa Glesungreji, Kecamatan Baturetno, Wonigiri, Jateng yang awalnya dijadwalkan dengaan dihadiri Ketua TP PKK pusat yang kemudian diwakili oleh Ny Tjahyo Kumolo dan Menteri Pertanian di Jakarta. Kegiatan diikuti Provinsi Sumut, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Kalbar dan Sulsel.

Sumut dipilih sebagai salah satu lokasi telekonferensi karena proaktif mendukung Program Gerakan Tanam Cabai di Sumatera Utara.

Evi Diana didampingi Kadis Ketahanan Pangan dan Peternakan Provsu Dahler bersama sejumlah ketua PKK kab/kota menjelaskan gerakan aksi Sumut dalam mensukseskan Gerakan Tanam Cabai Sumut antara lain bantuan bibit cabai merah 1.250.000 polybag yang berasal dari program pusat dan daerah.

Selain itu ada bantuan bibit, saprodi dan membangun kebun bibit kepada 60 kelompok wanita dan dasawisma 6 kabupaten untuk pemanfaatan lahan pekarangan. Masing-maaing kelompok menerima Rp 20 juta, dengan total anggafan Rp1,2 miliar.

Dalam kesempatan itu Evi Diana menyerahkan secara simbolis 15 ribu bibit kepada 33 Ketua TP PKK kabupaten/kota. Evi Diana didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Dahler Lubis juga menyerahkan bantuan unggas untuk dipelihara di pekarangan.

Seperti diketahui pada tanggal 2 Mei 2016 telah didaftarkan cabai merah spesifik Sumut dari Kabupaten Karo varietas Temper Ungu. Kelebihan varietas itu diantaranya dapat berproduksi hingga umur 2 tahun, produksi per batang mencapai 2.000 gran, sedangjan varietas biasa hanya 600-700 gran. Adaptif sampai ketingguan 1.400 m dpk dan tahan penyakit keriting.

Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumut Andriko menjelaskan pada tanggal 25 November 2016, Menteri Pertanian mencanangkan gerakan penanaman 50 juta tanaman cabai di seluruh Indonesia yang melibatkan TP PKK pusat dan daerah melalui pemanfaatan pekarangan rumah, sekolah, kantor dan gedung-gedung.

Program ini bertujuan mewujudkan kemandirian pangan khususnya cabai yang setiap tahun menjadi sumber inflasi di Indonesia. Andriko mengatakan saat ini pihaknya telah menyediakan bibit untuk siap disalurkan sebanyak 150 ribu bibit dari 1 juta bibit yang ditargetkan.

“Sebelumnya telah disalurkan 13.500 bibit dan terus kami upayakan produksi dan distribusinya. Untuk memudahkan distribusi karena luasnya wilayah Sumatera Utara kami bagi dalam 6 stasiun distribusi,” ujarnya.