MEDAN-Pemerintah Kota Medan tidak berhasil memenuhi target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2016 yang ditetapkan sebesar Rp5,49 triliun. Selama kurun waktu setahun, kota yang dipimpin Walikota Dzulmi Eldin ini hanya mampu merealisasikan PAD sebesar Rp4,308 triliun atau hanya 78,58 persen.

Hal ini terungkap dalam Penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Tahun Anggaran 2016 yang dibacakan Wakil Walikota Medan Akhyar Nasution pada Rapat Paripurna DPRD Medan yang dilaksanakan di Ruang Rapat Paripurna DPRD Medan.

Selain tidak tercapainya realisasi PAD, saat ini Pemko Medan juga sedang menghadapi beberapa masalah dan tantangan yang membutuhkan solusi yang semakin terpadu di masa mendatang. Tantangan yang sedang dihadapi di antaranya, perwujudan tertib dan kenyamanan berlalulintas.

“Kita ketahui bersama dengan bertambahnya moda transportasi kita membutuhkan manajemen rekayasa lalulintas yang lebih efektif guna memberikan keselamatan, rasa aman dan nyaman bagi masyarakat agar semakin lebih baik,” kata Akhyar membacakan isi LKPJ di hadapan Pimpinan Sidang yang juga Ketua DPRD Medan Henry Jhon Hutagalung SE SH MH, Wakil Ketua DPRD Ihwan Ritonga, Iswanda Nanda Ramli dan 26 anggota dewan lainnya.

Masalah lainnya, pengembangan pasar tradisional moderen yang membutuhkan pembenahan, penataan dan pemberdayaan terhadap pasar-pasar tradisional yang ada. Kemudian, pembangunan dan rehabilitasi prasarana dan sarana pendidikan serta kesehatan, pengembangan UKMK.

Diakuinya, pembangunan kota selama tahun 2016 belum sepenuhnya dapat memenuhi seluruh aspirasi masyarakat. Hal ini bukan disebabkan kurangnya perhatian terhadap berbagai kepentingan masyarakat. Melainkan semata disebabkan keterbatasan sumber daya yang dimiliki untuk melaksanakan pembangunan kota.