MEDAN-Mantan Calon Wakil Walikota Medan, Eddi Kusuma dimarahi hakim saat memberikan kesaksian yang berbelit dalam kasus penipuan penggelapan sebesar Rp 15,3 miliar dengan terdakwa Ramadhan Pohan dan Savita Linda Hora Panjaitan di Pengadilan Negeri (PN) Medan.

Eddie Kusuma, mengakui bahwa pasangan dirinya saat mencalon pada Pilkada Kota Medan 2015, Ramadhan Pohan adalah Calon Wali Kota Medan memiliki kekayaan terbanyak dibanding dengan rivalnya.

"Iya, terdakwa Ramadhan Pohan, Calon Walikota Medan terkaya sesuai penghitungan dan laporan kekayaan dari KPK. Saya tahu melalui Medsos (Media Sosial)," ucap Eddi Kusuma dihadapan majelis hakim, yang diketuai oleh Erintuah Damanik di ruang Kartika di PN Medan.

Dari laporkan kekayaan ‎Ramadhan Pohan di Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) total kekayaan mantan anggota DPR RI mencapai Rp 13,2 miliar."Tapi tidak saya tanggapi kali lah,‎" tutur Eddi Kusuma.

‎Saat majelis hakim dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) menanyakan kepada Eddi Kusuma. Apakah dia mengenal korban, yakni Rotua Hotnida Simanjuntak‎?."Tidak majelis hakim," sebutnya.

Eddy dalam memberikan keterangan dan jawaban sejumlah pertanyaan dari Majelis Hakim, JPU, Tim Kuasa Hukum dan Terdakwa Ramadhan Pohan. Kerap menyampaikan asumsi dan menjawab berbelit-belit.

Dengan keterangan itu, Erintuah Damanik menengor keras Eddi Kusuma."Jangan main-main, keterangan ada ini, mau di rekam," tegas Majelis Hakim.

Keterangan Eddi Kusuma terkesan membela Ramadhan Pohan. Yang sering mengatakan tidak tahu. Meski memberikan keterangan panjang lebar pria keturunan tiaghoa hanya mengutarakan ‎pendapat yang tidak ada hubungan dalam kasus ini.
Kembali lagi, Majelis hakim menegur saksi bertumbuh tambun itu.

"Jangan berpendapat dengan berasumsi. Bicara lah sesuai dengan fakta," cetus Erintuah Damanik.

Usai memberikan keterangan saksi, kembali Eddi Kusuma ditegur oleh Majelis Hakim. Karena, dirinya tidak beranjak dari ruang sidang."Sudah selasai pak, silakan meninggal ruangan ini," kata Hakim sembari mengetuk palu.

Namun, Eddi Kusuma berdiam diri di kursi tersebut. Setelah diberikan kode baru lah Eddi Kusuma bangkit. Hal itu, sempat membuat ketawa para pengunjung sidang.