JAKARTA - Jurus ajaib yang langsung menusuk netizen dan jantung media siap 'dimainkan' Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Media massa plus dive operator dari Singapura dan Malaysia diundang untuk melihat, menyentuh, merasa, mendengar dan menemukan langsung sensasi keajaiban alam dan budaya di destinasi kelas dunia.

Semua akan dikemas dalam program Fam Trip Diving 29 Maret - 4 April 2017. Sasarannya, destinasi diving Sabang, NAD dan Ambon, Maluku.

"Jumlah total yang mengikuti Fam Trip Diving ada 12 orang. Sebanyak 10 orang merupakan perwakilan operator diving di Malaysia dan Singapura. Dua orang Lainnya adalah media Singapura. Nantinya para peserta akan dipecah 4 orang akan menyelami Sabang dan 8 orang lainya menyelami Ambon," jelas Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar Rizki Handayani Mustafa, Selasa (28/3).

Awak media Singapura nantinya akan diset untuk membuat reporting kepada pembaca dan pemirsanya, melalui tulisan, foto-foto, dan gambar bergerak atau video. Dan langsung terkoneksi dengan media sosial. "Mereka adalah influencers yang bisa mempengaruhi orang lain yang membaca laporan kesaksian mereka dari Labuan Bajo," kata wanita berkerudung itu.

Sedangkan untuk dive operators, kata Rizki, mereka bisa merasakan sensasinya, lalu membuat paket-paket tur sampai ke Aceh dan Ambon. "Ketika mereka sudah merasakan, mereka bisa menceritakan dan menjual paket dengan lebih gamblang. Kami berani begitu, karena alam atau nature kita memang world class. Tidak perlu diragukan lagi," ungkapnya.

Soal kualitas, underwater Aceh dan Ambon memang surganya para penyelam. Di Sabang setidaknya ada 20 titik spot diving yang biasa dikunjungi wisatawan asing dan dalam negeri. Di antaranya bangkai kapal Jerman (Sophie Rickmers), Batee Dua Gapang, Batee Meuroron, Batee Meuduro, Batee Tokong, Batee Gla, Rubiah Utara, Rubiah Seagarden, Pante Peunateung, Pante Seuke, Pante Ideu, Long Angen atau Pantee Gua, Limbo Gapang, Arus Balee, Seulako Drift. "Kemudian, Sumur Tiga, Anoi Itam, Wreck Tugboat, Pulau Rondo, dan mobil karang. Hampir semua kekayaan bawah laut tersebut terbentuk dengan sendirinya dan masih alami tanpa polesan manusia," tambahnya.

Destinasi menyelam di Ambon pun tak kalah kaya dan menakjubkan. Ambon juga punya sekitar 21 titik penyelaman, tersebar mulai dari Tanjung Sial di bagian utara Ambon hingga Malilana di timur. Ekosistem terumbu karang tumbuh sehat dengan spektrum biota laut yang warna-warni.

Setiap tempat memang mempunyai keistimewaan tersendiri akan tetapi spot terbaiknya ada di empat tempat antara lain Batu Lompa, Hukurila Cave, Aquila Wreck dan Laha. “Dua destinasi itu adalah representative destinasi dive di wilayah Barat dan Timur Indonesia," ungkapnya.

Sebelumnya, Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitana mengatakan Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan pengalaman dan informasi (update) terbaru terkait destinasi kepada wisatawan. Alasan lainnya adalah sebagai ajang promosi Sabang dan Ambon sebagai top 10 dive destinations. "Karenanya media dan dive operator yang diundang semuanya punya nama besar. Kami ingin fam trip ini punya 'daya ledak' yang kuat," ungkap Pitana.

Karenanya, dive operator sekelas Aqua Gems (Malaysia), Scuba Guide (Malaysia), Scuba Ace (Malaysia), Extreme Outdoor Adventure (Malaysia) Seamonkey Dive Center (Malaysia), Scuba Symphony (Malaysia), Great Ocean Diver (Malaysia), Scuba Institute (Singapura), dan Boxfish Studio LLP (Singapura), ikut dilibatkan. Begitu juga dengan media massa Singapura yang datang dari Televisi Program UW360.

Lebih lanjut Pitana menjelaskan, sebelum mengunjungi spot spot terbaik di masing-masing destinasi, para peserta Fam Trip Dive juga diajak mengikuti B2B Session dengan sellers dari Indonesia. Selain itu, mereka juga akan diajak merasakan atmosfir event diving terbesar se-Asia yakni Deep and Extreme 2017. Acara ini yang dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2017 di Jakarta Convention Centre (JCC).

Deep and Extreme Indonesia 2017 akan dihadiri oleh sellers dari seluruh Indonesia dan buyers dari negara-negara Asia Tenggara (Singapura dan Malaysia) dan Asia Pasifik. Selain itu, dihadiri oleh penyedia jasa dan product diving dan olahraga outdoor lainnya. "Dalam rangkaian kegiatan, peserta akan diperkenalkan dengan dive spots, obyek wisata dan dive operator lokal di Sabang dan Ambon," tambahnya.

Tanggapan Menteri Pariwisata Arief Yahya? Sangat positif. Underwater Indonesia, menurut dia, sudah sering menjadi langganan juara dunia dalam kontes apapun. “Potensi wisata bahari kita memang world class semua. Sudah banyak destinasi selam yang sudah menjadi langganan tampil di top 5 destinasi selam terbaik di Asia Pasifik, bahkan dunia. Karenanya, Fam Trip ini akan memperkaya pemahaman orang tentang potensi Wisata Bahari di Aceh dan Ambon,” ucapnya. (*/dnl)