MEDAN - Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumatera Utara, Zonny Waldi tidak memungkiri adanya pencurian ikan yang kerap terjadi di perairan Sumatera Utara.
Kata Zonny, rata-rata pencuri ikan adalah nelayan asal negara tetangga, Malaysia.

"Hampir semua jenis ikan mereka ambil. Namun, yang paling sering dicuri itu ikan kakap, ikan bawal, dan ikan gembung. Kadangkala, ada juga udang yang diambil," ungkap Zonny di Dermaga Polisi Air Polda Sumatera Utara di Belawan, Sabtu (1/4/2017).

Pria berkacamata ini menjelaskan, harga jual ikan kakap dan ikan bawal memang lumayan tinggi. Terlebih, rasa daging ikan tersebut lebih nikmat dari kebanyakan ikan lainnya.

"Meski kapal nelayan yang mencuri itu berasal dari Malaysia, namun awak kapalnya kebanyakan dari Myanmar. Nah, kapal-kapal yang diledakkan ini kan contohnya," ungkap Zonny.

Ia mengatakan, kapal asal Malaysia itu biasanya mencuri ikan di perairan Selat Malaka, ataupun pantai Timur. Para pelaku menyaru seolah-olah warga Indonesia.

"Sering sekali mereka mencuri ikan di negara kita. Maka dari itu, dibentuklah tim gabungan untuk mengawasi perairan khususnya di Sumatera Utara," ungkap Zonny.