JAYAPURA - Meklin Wally dan Mimi Umbenay harus kehilangan kedua buah hati mereka yang masih balita, yakni Herice Wally (4) dan Ted Jhon Wally (3) untuk selama-lamanya, Sabtu (18/3) sekitar pukul 09.00 WIT.

Kedua bocah malang ini, tewas terbakar, akibat kobaran api yang menghanguskan rumah karyawan Sagita. Bangunan semi permanen itu berjumlah 7 petak, berada di dekat tikungan Hati Hilang Kampung Nendali Distrik Sentani Timur, Jayapura, Papua.

Melihat kedua anaknya ikut terbakar, sang ibu menangis histeris dan tak kuasa menahan diri, karena harus kehilangan dua anaknya dengan cara tragis. Bangunan barak panjang yang terbuat dari papan kayu ini dengan cepat terbakar kobaran api dan hanya menyisakan atap seng dan beberapa kayu penyangga rumah tersebut.

Berselang beberapa menit kemudian, pihak kepolisian dari Polsek Sentani Timur dan Polres Jayapura langsung tiba langsung mengamankan TKP dengan memasangkan police line di sekeliling kamp rumah yang telah rata dengan tanah.

Kasat Reskrim Polres Jayapura, Iptu Jerry Koagouw, membenarkan dua anak balita meninggal, karena ikut terbakar di dalam salah satu kamar yang dijadikan sebagai gudang di camp tersebut.

Menurut Kasatreskrim, dari keterangan saksi yang berada di TKP bahwa sekitar pukul 09.00 WIT, ibu kedua korban sedang mandi, sedangkan ayah korban sedang membeli pampers di kios. Sementara kedua anak mereka, sedang bermain di kamp petak ketiga yang dijadikan sebagai gudang.

Tiba-tiba saja api mulai muncul dari camp ketiga yang merupakan tempat bermain dari kedua korban tersebut. Melihat ada kebakaran, maka saksi yang melihat langsung berteriak ada kebakaran dan meminta tolong. Masyarakat di sekitar berusaha memadamkan api dengan alat seadanya, namun orang tua korban dan keluarga serta masyarakat sekitar tidak mengetahui posisi kedua korban yang telah terjebak kebakaran di dalam camp tersebut.

"Jadi saat dilakukan pemadaman api, keluarga sempat mendengar jeritan korban, namun kondisi api cepat membesar, karena bangunan yang terbuat dari papan dan kayu, sehingga kedua korban tidak bisa diselamatkan," katanya.

Menurut Jerry, dugaan sementara, awalnya api dari camp ketiga yang merupakan gudang tempat kedua korban diduga sedang bermain korek api. "Dugaan sementara berdasarkan keterangan yang kami himpun di TKP, kebakaran diduga dari kegiatan kedua korban yang bermain api, sebab di tempat ditemukannya kedua korban, merupakan tempat pertama kali munculnya api," ujarnya.

"Untuk kedua korban kami sudah lakukan visum di rumah sakit (RS) Bhayangkara dan sudah kami kembalikan ke pihak keluarga untuk dimakamkan," tandasnya. (bet/jo/tri/jpnn)