MEDAN - Malang benar nasib yang dialami  Lindawaty (37) bersama Bunyamin (8) dan Faturrahman (12). Pasalnya, ibu dan anak ini terpaksa dilarikan ke RS Permata Bunda guna mendapatkan perawatan intensif karena terseret di aspal usai menjadi korban kawanan jambret di Jalan Prof HM Yamin Medan.



Informasi dihimpun GoSumut, Senin (20/3/2017), korban yang berdomisili di Jalan Kesuma, PTPN II Sampali ini terjatuh ketika tas sandang miliknya ditarik paksa oleh dua kawanan perampok pada Sabtu (18/3/2017) kemarin.

Menurut pengakuan suami korban, Widi Wijayanto (46) saat ditemui di Polsek Medan Timur, aksi perampokan yang menimpa istri, anak dan juga teman anaknya ini terjadi di depannya di Jalan Prof. HM Yamin Medan persis di depan Showroom KTM hendak pulang ke rumah usai menjemput anaknya latihan.

"Istriku perawat di RS Permata Bunda. Memang biasanya, setiap istriku pulang malam, kami selalu jemput anak kami latihan Judo di Jalan Gaharu Medan. Jadi saya naik Honda Supra berboncengan dengan anak saya yang paling besar bernama, Alya (11). Sedangkan istri saya naik Honda Beat plat BK 3788 AGP berboncengan dengan anak saya, Bunyamin dan temannya, Faturrahman. Jarak kami hanya beberapa meter saja saat dijambret," katanya saat membuat laporan di Mapolsek Medan Timur.

Saat beraksi, menurut Widi, kedua pelaku berboncengan mengendarai Yamaha Vixion.
Meski tidak berhasil membawa kabur tas sandang korban, namun pelaku telah membuat istri, anak serta teman anaknya yang masih bocah menderita luka cukup serius.

Ia mengakui bahwa kejadian itu membuat dirinya bersedih. Sebab, peristiwa itu terjadi di depannya. Akan tetapi, ia sendiri tidak bisa berbuat apa-apa.

"Saya sampai nangis melihat istri dan anak saya berlumuran darah, sambil mengerang kesakitan. Saya sempat kejar pelakunya, tapi gak dapat," terangnya mengenang.

Widi menuturkan, hingga saat ini istrinya belum bisa berbicara karena luka pada bagian bibirnya yang harus mendapat jahitan.

"Keluarga yang menjaganya di rumah sakit. Istri saya masih belum bisa ngomong, soalnya bibirnya luka hingga mendapatkan tiga jahitan. Begitu juga dengan tangannya, belum lagi luka memar dan goresan aspal di tubuhnya. Kalau anak saya kepalanya bengkak besar dan penuh memar.  Sementara teman anak saya, gigi depannya patah, lehernya beram dan bengkak," tuturnya.

Atas kejadian itu, ia berharap para pelaku kejahatan jalanan ini bisa segera diringkus oleh polisi. Jika tidak, warga Kota Medan tidak akan nyaman dalam melakukan aktifitasnya.

Sementara itu, Kanit Reskrim Medan Timur, Iptu Ainul Yaqin, ketika dikonfirmasi mengaku sedang menyelidiki pelaku jambret yang menyebabkan ibu dan dua bocah kritis di rumah sakit.

"Anggota sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dan sudah menemui korban di rumah sakit. Saat ini, masih kita selidiki," ujarnya singkat.