JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla bersama Menteri Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menggelar rapat Asian Games 2018 di Kantor Kemepora, Rabu (15/3/2017).

Saat tiba di Kantor Kemenpora, JK dan Puan Maharani disambut langsung Menpora Imam Nahrawi, Sesmenpora Gatot S Dewa Broto. Kehadiran Wapres untuk memimpin rapat membahas persiapan Pelaksanaan Asian Games XVIII Tahun 2018 Jakarta-Palembang di lantai 3 Kantor Kemenpora Senayan, Jakarta.

Mengenakan batik tangan panjang berwarna coklat, Wapres tiba di kantor Kemenpora tepat pukul 11.05 WIB. Wapres pun sempat menyapa beberapa pegawai Kemenpora sebelum menuju lift untuk memimpin rapat. "Pagi semua," sapa Wapres. 

Bahkan di tengah perjalanan menuju lift, Menpora sempat memberikan penjelasan mengenai kantor Kemenpora yang sudah dibranding Asian Games 2018.

"Pagi bapak, kantor kita sudah di branding sebagai ajang promosi dan menyemarakkan Asian Games 2018," kata Menpora sambil berjalan mendampingi Wapres Jusuf Kalla.    

Sejak diberikan amanah oleh Presiden Joko Widodo menjadi Ketua Pengarah Asian Games 2018, Wapres terus melakukan rapat persiapan untuk menyambut ajang empat tahunan tersebut. Beberapa pembahasan mulai dari persiapan infrastruktur, anggaran hingga penyelenggaraan menjadi perhatian penuh Wapres agar Indonesia bisa menjadi tuan rumah yang baik untuk Asian games 2018 nanti. 

Sekitar seminggu yang lalu, Menko PMK Puan Maharani beserta Menpora Imam Nahrawi menghadap Wakil Presiden Jusuf  Kalla untuk melakukan rapat terbatas (ratas) terkait  progres persiapan Asian Games 2018. Pertemuan pun dilaksanakan di Kantor Wakil Presiden, Jalan Veteran Nomor 14, Jakarta Pusat, Selasa (7/3/2017).

Dalam Ratas tersebut Menko PMK melaporkan dua hal, yang pertama adalah progres revisi Keppres Kepanitiaan Asian Games 2018 (Pendelegasian Ketua Pengarah dari Presiden ke Wakil Presiden) dan yang kedua progres venue dan infrastruktur Asian Games 2018.

Menko PMK juga menyatakan, bahwa penganggaran penyelenggaraan Asian Games bukan hanya berasal dari APBN saja, tetapi juga dari sponsor pihak swasta di Indonesia maupun bantuan dari lembaga internasional. ***