NEW DELHI - Sebanyak 400 pria di India nekat memotong testis mereka. Guru spiritualnya, Gurmeet Ram Rahim, menjanjikan cara 'gila' itu merupakan jalan mempertemukan mereka dengan Tuhan. Praktik aneh ini ternyata sudah dimulai sejak tahun 2000 silam.

Kasus ini mulai terkuak setelah petugas Central Bureau of Investigation melakukan investigasi yang cukup lama.

Rata-rata para korban takut melapor atau bersuara lantang menentang guru mereka. Mereka cemas akan menghadapi isolasi dari masyarakat jika mereka menceritakan apa yang sudah terjadi.

Berkat upaya keras tim investigasi membujuk para korban agar, akhirnya mereka berani bersuara.

Sydney Morning Herald melaporkan, Ram Rahim diketahui mempunyai sekitar 40 juta sampai 50 juta pengikut di seluruh dunia. Menurut Navkiran Singh, pengacara Hans Raj Chauhan—yang merupakan satu di antara korban dari guru yang disebut-sebut memiliki kekayaan 50 juta dollar AS itu—para korban dijanjikan akan bertemu dengan Tuhan bila bersedia dikebiri.

''Detektif CBI bertemu dengan…beberapa pengikut lama, karena itu berhasil melacak pengikut lainnya yang dikebiri atas nama Tuhan. Beberapa pengikut yang sudah dikebiri dan bersedia memberikan pernyataan sebelum pengajuan ke pengadilan, telah meninggalkan Delhi, dimana kasus ini dicatatkan,'' kata seorang sumber dari kepolisian, pada Mail Today, koran di India.

Beberapa saksi yang ditanya oleh petugas kepolisian mengatakan, proses pemotongan buah zakar itu dilakukan oleh dokter-dokter di rumah sakit organisasi Dera Sacha Sauda yang dikelola Ram Rahim.

Tempatnya di sebuah desa di Negara Bagian Rajasthan, India.

Terlepas dari berhasil atau tidaknya pihak kepolisian membawa ke pengadilan, kasus ini, 400 pria memotong testis karena dijanjikan bertemu Tuhan, tampaknya mulai mengurangi antusias publik terhadap film terbarunya yang berjudul MSG: The Messenger yang dibintangi guru tersebut.

Setelah pembukaan pada Januari lalu mencatatkan rekor 157.000 penonton yang menghadiri premier di Gurgaon, penjualan tiket turun saat skandal kebiri ini mencuat di headline-headline media.***