TRENGGALEK - Seorang remaja anggota komunitas punk menyerahkan bayi yang dilahirkan bersama pacarnya ke Polsek Durenan, Trenggalek. Diduga ibu bayi dan keluarganya tidak mau merawat anak hasil hubunga gelap tersebut.

Kapolsek Durenan, AKP Solichin mengatakan, saat ini bayi laki-laki yang masih berusia kurang dari satu minggu itu dititipkan Puskesmas Durenan guna dilakukan perawatan medis.

"Kami menerima bayi tersebut semalam dari YF (17) warga Kecamatan Pakel, Tulungagung, yang bersangkutan selama ini bekerja di bengkel depan polsek. Saat itu dia bingung, karena tiba-tiba diserahi bayi oleh pacarnya," kata kapolsek kepada wartawan, Jumat (3/3/2017).

Menurutnya, kejadian penyerahan bayi itu dilakukan, Kamis (2/3) tengah malam di depan Balai Desa Pandean, Kecamatan Durenan. Saat itu, YF yang menerima pesan pendek dari pacarnya, warga Kabupaten Malang untuk diajak bertemu.

Saat itu YF diminta menemui pacarnya di depan pasar, namun ditolak dan akhirnya keduanya bertemu di depan balai desa. Saat itu, ibu bayi keluar dari mobil dan langsung menyerahkan bayi tersebut kepada YF.

"Kemungkinan besar ibu bayi dan keluarganya tidak mau merawat, karena saat penyerahan, pacar YF tidak sendirian," ujarnya seperti dilansir detikcom.

Solichin menambahkan, setelah menerima bayi biologisnya itu YF kebingungan, ia sempat mencoba menghubungi beberapa kerabatnya, namun tidak ada yang berani merawat. Akhirnya YF membawa anaknya ke Polsek Durenan.

"Kami langsung mengevakuasi bayi itu ke puskesmas, karena di polsek tentu tidak bisa merawat. Sedangkan untuk YF kami lakukan pemeriksaan untuk proses penyelidikan lebih lanjut," ujarnya

Dari hasil pemeriksaan sementara, anak punk tersebut mengakui jika bayi yang diterima itu hasil hubungan gelap dengan pacarnya yang dijalin selama beberapa tahun terakhir. Terkait kasus tersebut polisi mengaku belum mengambil langkah hukum.

"Saat ini kami masih berupaya untuk mencari jalan keluar untuk menyelesaikan persoalan ini, dengan melibatkan dinas sosial maupun instansi terkait lainnya. Kami juga akan mencari keberadaan ibu bayi," imbuh kapolsek.

Langkah tersebut diambil dengan berbagai pertimbangan, karena YF, ayah biologis bayi saat ini masih di bawah umur, sehingga tidak mungkin melakukan perawatan sendirian. Terlebih saat ini, orang tua YF sedang bekerja di luar negeri.

"Ibunya bekerja di Australia, sedangkan ayahnya tidak tahu kemana. Selama ini dia hidup bersama neneknya di wilayah Pakel, Tulungagung," katanya.

Sementara Murti Rukiyandari, dokter Puskesmas Durenan memastikan, saat ini kondisi bayi dalam keadaan sehat dan tidak mengalami gangguan kesehatan maupun yang lainnya. "Anaknya cukup sehat, tangisannya kencang," ujarnya.

Rencananya untuk perawatan sementara, bayi malang ini akan dititipkan di puskesmas hingga ada kejelasan dari proses penyelidikan dan upaya mediasi yang sedang dilakukan Polres Trenggalek dan jajarannya.(jpnn)