MEDAN - Sekelompok orang ini awalnya ingin bergembira ria dengan pesta tuak, berbincang dan bernyanyi bersama. Namun, hanya karena sedikit salah paham, akhirnya memicu perkelahian dan berujung penikaman.

Akibat penikaman itu, Syahkubat (36) tewas. Warga Jalan Ampera 1 Gang Tempel, Sei Sikambing, Helvetia, tewas usai ditikam teman kumpulnya minum tuak, Susanto Iswandi (46), warga Jalan Binjai Gang Banteng.

"Penikaman yang menyebabkan korban meninggal dunia terjadi di Jalan Gatot Subroto, Sei Sikambing C II, Medan Helvetia, Rabu (1/3) sekira pukul 20.00 WIB," kata Kapolsek Helvetia, Kompol Hendra Eko Triyulianto, Kamis (2/3).

Hendra memaparkan, peristiwa itu berawal saat Syahkubat berkumpul bersama sejumlah rekannya di depan pos ormas pemuda di Jalan Aluminium, Sei Sikambing C II, Medan Helvetia, sekira pukul 19.30 WIB. Mereka minum tuak, berbincang dan bernyanyi di sana.

Susanto kemudian ikut bergabung bersama mereka. Setelah berbincang, diduga terjadi kesalahpahaman antara dia dengan Simson, seorang pria yang ikut berkumpul di sana.

Keributan terjadi. Keduanya kemudian berkelahi. Susanto menyabet Simson dengan pisau. Setelah itu dia kabur.

Melihat itu, Syahkubat tak tinggal diam. Dia mengejar Susanto. "Tak lama kemudian korban ditikam tersangka pada bagian dada kiri dan terkapar di pinggir Jalan Gatot Subroto," jelas Hendra.

Melihat Syahkubat terkapar bersimbah darah, rekannya yang lain mengejar Susanto menggunakan mobil. Mereka menangkap dan menghakiminya hingga babak belur sebelum menyerahkan ke Polsek Helvetia.

"Kita juga sudah amankan barang bukti sebilah pisau kecil berwarna hitam dan pakaian korban," jelas Hendra.

Polisi masih mendalami kasus pembunuhan ini. Mereka sudah memeriksa sejumlah saksi dan lokasi kejadian. "Kita juga mendalami motif pelaku. Dugaan sementara, motifnya salah paham," pungkas Hendra. (mdk)