MEDAN - Panen raya yang terjadi di sejumlah daerah di Sumatera Utara (Sumut) membuat harga cabai terus melorot dua bulan terakhir. Kini, di tingkat petani harganya hanya Rp 12.000 per kg. Turun Rp 3.000 per kg dibandingkan dua hari lalu sebesar Rp 15.000 per kg.

Kepala Sub Bagian Program Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut Marino mengatakan, cabai memang menjadi salah satu komoditas yang harganya sering sekali mahal. Karena itu, pemerintah memasukkannya dalam program upaya khusus (upsus). Artinya, cabai menjadi salah satu fokus pengembangan di tahun 2017. Hal itu berdasarkan arahan Menteri Pertanian RI.

Data Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, luas tanam cabai di Sumut tahun 2016 seluas 8.271 hektare. Luasan ini merosot dibandingkan tahun 2015 seluas 13.531 hektare, 2014 mencapai 13.531 hektare dan 2013 seluas 14.704 hektare.

"Di tahun 2017, cabai sebagai salah satu fokus pengembangan kita di mana luas tanamnya ditargetkan mencapai 37.101 hektare," katanya.

Untuk produksi cabai, Sumut bisa menghasilkan 139.222 ton tahun 2016 dengan produktivitas sebesar 145,48 kg per hektare. Capaian ini dari luas panen 9.596 hektare.

Produksi tertinggi masih disumbang Simalungun sebanyak 42.717 ton dengan produktivitas 298,93 kg per hektare, Karo sebanyak 30.766 ton dengan produktivitas 104,04 kg per hektare dan Batubara sebanyak 27.819 ton dengan produktivitas 170,36 kg per hektare.