MEDAN - Tidak ada angin dan tidak ada hujan, secara tiba-tiba seorang wanita yang berpenampilan tidak normal mengomel di halaman Markas Kepolisian Sektor Medan Baru.

Saat itu, petugas Kepolisian beserta puluhan reporter dari berbagai media sedang sibuk menghimpun data terkait pengemudi angkutan berbasis online (Grab - Taksi) yang diduga dianiaya oleh pengemudi Becak Bermotor (Parbetor) di depan plaza Medan Fair, Jalan Gatot Subroto Medan.


"Bubarkan aja Grab, Go-Jek dan apa itu kendaraan - kendaraan online itu," katanya dalam ocehannya seperti dihimpun GoSumut.

Tidak sampai di situ, ia pun terus mengoceh tentang kesalahan pemerintah serta kebobrokannya yang membiarkan angkutan tanpa izin bisa beroperasi. "Sudah betul itu becak marah. Mereka punya izin, angkutan online - online itu gak. Tapi pemerintah diam saja," gumamnya.

Seakan tidak perduli dengan puluhan orang yang ada di situ, wanita yang ditaksir berusia 40 an diketahui bernama Putri itu terus mengomel mengeluarkan unek - uneknya tentang kebobrokan pemerintah ini. "Orang sudah susah, semakin susah dibuat angkutan online ini. Cocoknya dibubarkan aja itu. Pemerintah harus tegas," sebutnya lagi.

Pantauan di lokasi, setelah mengoceh tanpa memperdulikan orang yang ada di situ, wanita tersebut berlalu meninggalkan Mapolsek.