MEDAN - Masyarakat di Sumatera Utara khususnya Kota Medan diminta untuk mewaspadai kondisi cuaca yang tidak menentu seperti yang terjadi belakangan hari ini. Apalagi, bagi masyarakat yang selama ini memiliki jejak riwayat kesehatan berupa penyakit paru. "Cuaca yang tak menentu ini, dapat meningkatkan risiko bagi mereka yang sudah ada penyakit dasar parunya. Misalnya asma atau lainnya, cuaca ini tidak akan baik bagi mereka," ungkap dokter spesialis penyakit paru, Prof Dr Tamsil Syafiuddin SpP (K), Kamis (16/2/2017) di Medan.

Karenanya, jelas Tamsil, jika masyarakat ada yang memiliki penyakit bawaan dan penyertanya, maka hal itu bisa menjadi pencetus dari penyakit tersebut.

"Pencetusnya ada macam-macam, berupa penurunan suhu, karena suhu tidak stabil atau kelembaban. Sehingga resiko dari penderita akan meningkat," jelasnya.

Namun bagi orang normal, atau yang tidak memiliki jejak riwayat penyakit paru, kondisi cuaca ini tidak akan memberikan dampak pengaruh apapun. Termasuk kata dia, sekalipun bagi mereka yang merupakan para perokok.

"Sebab, perokok belum tentu struktur parunya berubah. Kecuali jika sudah berubah, baru akan berpengaruh," pungkasnya.

Sementara itu, dokter spesialis Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT) dr Ramlan Sitompul SpTHT mengatakan, cuaca yang tak menentu akan menjadi persoalan bagi adaptasi tubuh. Sehingga, hal ini membuat daya tahan tubuh berubah.

Jika perubahan suhu diselingi dengan cuaca yang sangat panas, terang Ramlan, maka akan menimbulkan infeksi saluran pernapasan (ISPA). Sebab, karena panas tadi, debu dijalanan akan naik dan membuka peluang dari risiko penyakit tersebut.

"Inilah yang jadi persoalan. Kadang infeksi saluran pernafasan dapat terjadi karena debu yang berterbangan. Sehingga dapat memicu ISPA," tegasnya.