JAKARTA - Mantan Ketua KPK Antasari Azhar membantah keberaniannya menyebut nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di balik kriminalisasi kasusnya karena dibekingi langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Ada tudingan, pemberian grasi terhadap Antasari sebagai tukar guling serangan fitnah kepada SBY.

"Ini kasus hukum, bukan kasus politik. Jangan saya dipolitisasi kemana-mana. Kita patuh hukum," kata Antasari di Bareskrim Polri, Selasa (14/2).

Antasari pun mengaku siap untuk menghadapi berbagai risiko yang kemungkinan terjadi akibat pengakuannya. "Ya mudah-mudahan enggak ada," ucap Antasari.

Lebih lanjut, Antasari mengatakan, usai melakukan pelaporan ke Bareskrim Polri, dia memiliki beberapa agenda yang tak dipublikasikan. Dia baru akan kembali ke rumahnya di Serpong jelang tengah malam nanti.

"Selesai itu saya ada kegiatan, dan mungkin saya akan kembali ke rumah nanti malam, dan bagaimana pun apakah rekan wartawan bisa jaga keamanan saya? Ndak kan, ya sudah saya jaga keamanan saya sendiri," ungkap Antasari.

Meski demikian, Antasari tak mau menuding akan ada hal lain yang terjadi pada dirinya pasca pernyataannya tersebut. Tetapi dia hanya mengantisipasi segala hal yang bisa saja terjadi.

"Bukan saya menuduh mereka akan melakukan aksi apa, ndak. Saya sudah alami, saya kemarin melaksanakan tugas resmi sebagai ketua KPK. Saya terus digituin, dipenjarain dengan skenario macem-macem dengan perempuan," tutupnya. (mdk)