BELAWAN – Minimnya pasokan teri nasi atau sering disebut teri Medan membuat harganya melambung tinggi di pasaran. Para pedagang di sejumlah pasar tradisional mengaku, naiknya harga teri nasi disebabkan pasokan dari Belawan sangat langka dan bahkan mendekati tak ada sama sekali.

Kondisi ini terjadi akibat alat tangkap teri pukat tarik dua dilarang Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), sehingga memaksa nelayan tidak melaut. Dan bukan itu saja faktor keamanan di laut pun berpengaruh besar terhadap ikan teri Nasi, dengan saling bentroknya sesama nelayan di Belawan.

“Hampir sebulan ini pasokan teri Medan berkurang, dan mulai langka. Dan harganya pun melambung,” ujar, Boru Mangunsong (39) pedagang teri nasi di Pasar Tradisional Palapa Pulo Brayan Kota, Medan.

Dia mengaku, harga teri nasi yang dijualnya kini tembus Rp120 ribu per kilogram. Kenaikan harga itu sudah terjadi tiga kali, dari sebelumnya Rp80 ribu per kologram menjadi Rp100 per kilogram, dan saat ini berada pada level Rp120 ribu per kilogram.

“Kemungkinan besar naiknya harga teri nasi disebabkan nelayan tak melaut,” tuturnya.

Hal yang sama juga diungkapkan, Khaidir (40) pedagang teri di Pasar Tradisional Titipapan Kecamatan Medan Deli. Menurutnya, harga teri nasi merupakan komoditas paling tinggi tingkat fluktuasinya, dan tergantung pasokan.

“Harga naik karena pasokan menurun. Bisa jadi harganya bertambah mahal, jika teri nasi langka,” kata, Khaidir.