MEDAN - Hari Jumat, 10 Februari 2017, pada pukul 04:50:52 WIB dan pukul 05:04:27 WIB, wilayah Sumatera Utara kembali diguncang dua kali gempabumi tektonik. Analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi pertama berkekuatan M=4,5 dengan episenter pada koordinat 3,32 LU dan 98,48 BT, tepatnya di darat pada jarak 27 km arah barat daya Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.

Gempabumi kedua dengan kekuatan M=4.3 dengan episenter pada koordinat 3,30 LU dan 98,48 BT, tepatnya di darat pada jarak 28 km arah barat daya Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Kedua gempabumi ini memiliki kedalaman 10 km.

BACA: Gempa 4,5 Skala Richter Guncang Deliserdang

BACA: Gempa Deliserdang Dirasakan Sampai ke Medan dan Binjai

Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah I Medan, Edison Kurniawan, S.Si, M.Si mengatakan berdasarkan hasil analisis pada peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan dari masyarakat, kedua gempabumi ini dirasakan di Berastagi dengan intensitas gempabumi II SIG-BMKG (III-IV MMI), Sibolangit II SIG-BMKG (III-IV MMI), Tuntungan dan Medan I SIG-BMKG (II-III MMI), Binjai I SIG-BMKG (I-II MMI). Namun sampai saat ini belum ada laporan kerusakan dari lapangan.

"Pada skala III-IV MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah oleh masyarakat, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Gempabumi dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi," katanya.

Dia menjelaskan dari hasil observasi BBMKG Wilayah I Medan, kedua gempabumi ini berada pada zona sumber gempabumi M=5,6 yang terjadi pada tanggal 16 Januari 2017. Gempabumi yang terjadi tanggal 10 Februari 2017 ini jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya merupakan jenis gempabumi dangkal dan mempunyai mekanisme sesar mendatar. Hal ini berarti gempabumi ini terjadi akibat aktivitas sesar aktif lokal.

"Patut disyukuri bahwa kekuatan gempabumi ini tidak terlalu besar, sehingga diharapkan tidak sampai menimbulkan kerusakan. Untuk itu kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang, dan terus mengikuti arahan BPBD dan informasi dari BMKG. Khusus masyarakat di daerah pesisir pantai barat Sumatera Utara dan sekitarnya dihimbau agar tidak terpancing isu mengingat gempabumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami," paparnya.