JAKARTA - Logistik untuk peserta Aksi 112 mulai mengalir. Bila sejak sore air minum sudah tersedia, makan malam bagi peserta aksi nampak disebar malam hari.

Seperti diberitakan republika.co.id, Jumat (10/2), makan malam berupa nasi bungkus dan roti dibagikan kepada peserta di halaman Masjid Istiqlal.

Pembagian makan malam berlangsung tertib. Peserta aksi juga nampak tertib mengantre di depan pos air minum.

Bantuan makanan dan minuman masih mengalir seiring bertambahnya jamaah. Meski begitu, banyak pula peserta aksi terutama ibu-ibu yang membawa perbekalan sendiri.

Selain itu, dua mobil medis masing-masing satu dari MerC dan satu dari GNPF juga sudah berada di halaman Masjid Istiqlal.

Datang karena Iman

Peserta aksi 112 tidak hanya datang dari wilayah Jabodetabek dan pulau Jawa saja, namun ada juga peserta yang datang dari Maluku.

Salah satunya adalah Iwan Setiawan Tuahan. Peserta asal Maluku itu mengaku datang ke Jakarta sebagai bentuk kecintaannya kepada Allah SWT, Rasulullah, Alquran dan ulama. Iwan merasa terpanggil untuk membela agama Islam.

"Yang saya rasakan hari ini adalah cinta yang tidak bisa diungkapkan. Cinta pada Allah SWT, cinta Alquran yang jadi pedoman hidup. Mati hari ini atau besok adalah kemuliaan, sama saja. Yang bedakan hanya iman," ungkap Iwan yang kemudian disambut takbir beberapa orang di sampingnya di halaman Masjid Istiqlal, Jumat (10/2).

Iwan mengatakan untuk peserta dari Maluku, baru dirinya yang hadir, namun nanti ada beberapa teman-temannya yang akan menyusul.

Bagi saudara-saudara sesama Muslim di DKI Jakarta, ia mengatakan Muslim Jakarta saat ini punya kesempatan lebih dari Muslim di luar DKI.

"Berbuat terbaik. Ini kesempatan terbaik dari Allah SWT, jangan disia-siakan. Hari ini kalau kita gagal, Allah SWT tidak akan kembalikan lagi yang seperti ini. Ini dalam konteks apapun, tidak hanya dalam konteks Pilkada," tutur Iwan.

Senada dengan Iwan, Amir Gerakan Aliansi Anti Penistaan Agama (GAPAI) dari Medan, Sumatera Utara, Ahmad Rizal mengatakan, motivasi pertama ia dan rekan-rekannya datang ke Jakarta adalah iman kepada Allah SWT, Rasul, ghirah pada agama, dan menegakkan izzah Islam di Indonesia. Kehadiran mereka di Jakarta juga adalah tentang pembelaan atas kriminialisai ulama dan membela Islam.

"Kami ingin keadilan dalam proses penegakkan hukum kasus penistaan agama," kata Rizal.

Peserta Aksi 112 dari Medan ke Jakarta dengan modal sendiri. "Karena Allah SWT bilang kalau jidah, korbankan harta dan jiwa. Maka dengan iman kita berangkat dan Allah SWT satukan kita di sini," kata dia.

Ia beharap semua Muslim untuk menjalin ukhuwah Islamiyah, menegakkan Islam, mengukuhkan NKRI apapun golongannya. Karena sesama Muslim tetap bersaudara seagama dan sebangsa.

Dari Medan, rencananya peserta aksi dari berbagai masjid akan menyewa lima pesawat. Tapi ada kendala pesawat sehingga tidak bisa terbang dari Kualanamu sehingga jamaah kecewa. Tapi jamaah yanh bisa berangkat akan datang bergelombang menggunakan penerbangan reguler.

''Sekitar 2.000 orang yang datang bergelombang menggunakan pesawat reguler. nanti malam insyaa Allah sudah tiba semua ke sini,'' kata Rizal.(rol)