KOPENHAGEN - Joanna Palani, gadis cantik berambut pirang asal Denmark ini, menjadi perhatian masyarakat dunia, karena dia mengklaim telah membunuh 100 militan ISIS. ''Pejuang ISIS sangat mudah untuk dibunuh,'' kata Joanna, dilansir dari Mirror, Rabu (8/2/2017).

Joanna meninggalkan studinya di Denmark memutuskan bergabung dengan pejuang anti-ISIS di pertempuran Irak dan Suriah dengan menjadi penembak jitu (sniper).

''Saya bersedia menyerahkan hidup saya dan kebebasan saya untuk menghentikan ISIS sehingga semua orang di Eropa bisa aman,'' ucap dia.

Selain menjadi penembak jitu, dia juga ikut membebaskan perempuan dan anak-anak yang ditahan dan dijadikan budak nafsu militan ISIS. Usai dibebaskan, mereka diajari untuk menjadi tentara dan melawan ISIS.

Joanna merupakan keturunan Iran-Kurdi dan ayah dan kakeknya adalah pejuang Peshmerga. Dia lahir di sebuah kamp pengungsi PBB sebelum pindah ke Kopenhagen. Dia belajar mengokang senjata sejak usia sembilan tahun.

Tapi, dia mengatakan, kehidupan berubah setelah berjuang di Irak. Dia dianggap seorang teroris oleh negaranya tempat dia tinggal, Denmark.

''Tapi saya melihat sebagai teroris oleh negara saya sendiri," ucap dia.

''Saya tinggal di salah satu negara terbaik di dunia, namun saya mengalami kelaparan, menjadi tunawisma, meskipun saya bekerja, saya tidak mendapat kepercayaan siapa pun,'' kata dia menambahkan.***