JAKARTA - Peneliti Komisi Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jojo Rohi mengatakan, bandar judi rupanya cukup berperan dalam menentukan hasil pemilu. Hal itu terutama terjadi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

"Di beberapa daerah seperti di Sragen, Bekasi, Situbondo, Kupang, Jember. Mereka menentukan siapa yang bakal menang," kata Jojo di gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta, Senin (6/2/2017).

Jojo menuturkan, bandar judi tidak memiliki keterkaitan dengan pasangan calon tertentu. Mereka hanya berkeinginan untuk mendapatkan uang dari hasil judi saat pemilu berlangsung.

Menurut Jojo, bandar judi memiliki pola kerja yang sistematis. Bandar judi, kata dia, memiliki sebuah tim untuk mengetahui pola dukungan masyarakat hingga jumlah pemilih golput.

"Ada tim checker untuk ketahui berapa uang golput. Betapa sistematisnya mereka bertarung dengan bandar lain," ucap Jojo.

Jojo menyebutkan, keberadaan bandar judi dapat membuat pasangan calon terpaksa menggunakan politik uang untuk mengamankan suara di daerah pemilihan.

"Ketika bandar sudah guyur Rp 50.000 misalnya. Saya misalnya calon, saya tahu, saya sayangi dan kasih uang lebih besar untuk menetralisir uang yang sudah disebar bandar," ujar Jojo. (tnc)