TANJUNGBALAI - Salmah (25) warga Jalan Sei Kenangan, Sei Tualang Raso, Tanjung Balai yang sekaligus 'istri' dalam perkawinan sejenis dengan Farel (25), mengaku tidak menaruh curiga jika suaminya tersebut berjenis kelamin perempuan. Bahkan ia sama sekali tidak menaruh curiga saat Farel ternyata sedang hamil dan melahirkan seorang bayi laki-laki yang memicu terungkapnya kasus pernikahan sejenis mereka. "Tak curiga saat menikah, tak pernah terlintas. Cemana ya, aku percaya-percaya saja. Karena sebelum (menikah) sama aku kan dia mengaku sudah pernah nikah sama istrinya, dari situ aku percaya saja," katanya kepada wartawan, Jumat (3/2/2017).

Salmah menjelaskan, saat menikah dirinya juga sudah berstatus janda. Mereka kemudian menikah pada 30 November 2016 lalu dan tiga hari kemudian Farel berpamitan mengaku berangkat ke Malaysia. Farel bahkan meninggalkan anaknya yang berusia 5 tahun bersama Salmah dan baru kembali sekitar sebulan kemudian.

"Tiga hari langsung berangkat. Selama sebulan di Malaysia. Sebulan itu sama sekali tidak ada jumpa," ujarnya.

Selama pernikahan mereka, Salmah mengaku tidak pernah berhubungan badan. Ia mengetahui Farel ternyata seorang perempuan sekitar 4 hari lalu setelah mendapat telepon dari seseorang yang mengaku adik kandung Farel di Pasaman Barat, Sumatera Barat.

"Empat hari sebelum kejadian (pembuangan bayi) ada yang telepon. Dia mengaku adik kandungnya, cuma tahu statusnya, tidak ada bahas soal kehamilan," cerita Salmah.

Kedok Farel selaku perempuan akhirnya terkuak setelah kasus pembuangan bayi yang dilakukannya. Polisi saat ini masih mengusut kasus tersebut namun belum bisa memintai keterangan dari Farel yang masih menjalani perawatan di rumah sakit bersama bayinya.

"Kita belum bisa mintai keterangan dia, karena masih menjalani perawatan," sebut Kabag Humas Polres Tanjung Balai, AKP Y Sinulingga.