JAKARTA - Di hadapan tokoh lintas agama yang sedang berkumpul di Balai Pertemuan Mapolda Metro Jaya, Jakarta, 2 Februari 2017, Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan bangsa ini telah menjalani masa reformasi selama 19 tahun.

Diakui dalam reformasi banyak kemajuan yang dialami bangsa ini seperti kebebasan berpendapat, pembangunan di segala bidang seperti jalan dan infrastruktur lainnya. "Macet di mana-mana bukti ada pertumbuhan ekonomi," ujarnya, Kamis (2/2/2017) di Jakarta.

Meski demikian disebut oleh Zulkifli Hasan ada dua masalah yang perlu diselesaikan dalam era reformasi yakni masalah kesenjangan sosial dan memudarnya nilai-nilai kebangsaan. "Sekarang terjadi kesenjangan kaya dan miskin di berbagai tempat dan personal masyarakat," tukasnya.

Lebih lanjut dikatakan dalam era reformasi ini, bangsa ini juga mengalami memudarnya nilai-nilai kebangsaan. Disebut dulu ada Penataran P4 dan pendidikan Pancasila di sekolah. Akibat tidak ada pendidikan nilai-nilai luhur itu maka masyarakat kehilangan Pancasila. "Akhirnya generasi muda mencari nilai-nilai luhur di media sosial," paparnya.

Saat ini sosialisasi nilai-nilai luhur bangsa diserahkan kepada MPR. MPR yang terdiri dari anggota DPR dan DPD tentu tidak maksimal bila dibebani tugas itu secara sendiri apalagk DPR dan DPD mempunyai kesibukan masing-masing.

Meski ditengah kegalauan bangsa, Zulkifli Hasan masih optimis terhadap masa depan bangsa. diuraikan dalam Pilkada serentak tahin 2015 yang terjadi di 206 daerah bisa berlangsung dengan aman. "Pun demikian Pilpres juga aman. Semua berakhir dengan tuntas," tambahnya.

Diceritakan oleh Zulkifli Hasan dirinya telah berkeliling daerah dan dirinya menemukan soal kepemimpinan sudah selesai.

"Di beberapa daerah kepala daerah non muslim namun tak menjadi soal. Di Kalimantan Barat, gubernurnya non muslim tapi aman-aman saja," tambahnya.

Zulkifli Hasan mengakui Pilkada di Jakarta agak lain. Dirinya mengharap agar semua Pilkada jangan dinilai dengan Pilkada Jakarta. Ditegaskan Pilkada di Jakarta bukan soal SARA. "Mudah-mudahan setelah pilkada semua bisa bergandeng tangan," ujarnya. ***