MEDAN - Air terlihat menggenangi ruas di Jalan Merbau dan sekitarnya, diakibatkan meluapnya air dari drainase yang tak dapat menampung debit air hujan, Selasa (1/2/2017). Kawasan ini kerap menjadi langganan banjir bila hujan turun, dikarenakan parit yang berada di jalan tersebut tidak dapat menampung debit air yang tinggi.

Menurut Satpam di Komplek Merbau Mas, Ali, kawasan itu kerap banjir bila hujan terjadi. Akibatnya, beberapa pengendara sepeda motor dan mobil sering mogok.

"Sering baniir di sini, Bang. Apalagi deras seperti ini, bisa-bisa kereta mogok kenak air, lihat aja paritnya gak nampung lagi," ucap Ali, Rabu (1/2/2017) saat sedang berteduh di posnya.

Ali juga menambahkan, di kawasan itu baru saja selesai penggalian drainase pada Desember 2016 lalu. Namun itu pun tidak juga bisa menampung air bila hujan turun.

"Baru aja selesai digali tuh paritnya, Bang, bulan 12 lalulah, tapi itu tidak juga ngalir airnya, kerja orang itu tidak beres juga, Bang," ucap Ali lagi.

Proyek penggalian drainase yang dilakukan Pemerintah Kota Medan dinilai kurang efektif. Hampir seluruh wilayah di Kota Medan dapat dijumpai tanah-tanah yang membukit, akibat dari galian tersebut.

Pantauan GoSumut, akibat turunnya hujan, menyebabkan ruas di jalan digenangi air dengan ketinggian diatas mata kaki, dan bahkan bisa mecapai lutut orang dewasa.