SRAGEN - Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap tiga terduga teroris di Gemolong, Sragen, Senin (30/1) kemarin.

Ketiganya yaitu Sugiyono, Jumali alias Andi Skok, dan Sugiyanto tengah melakukan uji coba bom di daerah Gemolong, Sragen.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli mengatakan, awalnya pihaknya menerima informasi bahwa ada suara ledakan di sekitar daerah Gemolong pada Senin pagi.

"Diduga membuat bom. Tapi bom itu meledak di rumah kontrakan Sugiyono," kata Boy dalam keterangan yang diterima pada Selasa (31/1).

Sugiyono diamankan tak lama setelah bom meledak. Sedangkan dua orang lainnya, Andi dan Sugiyanto berhasil melarikan diri.

Menurut Boy, keduanya bahkan sempat mengitari daerah tempat bom meledak. Keduanya meminta tetangga untuk tenang dan menyebutkan suara ledakan bersumber dari gas elpiji.

"Mereka mengkondisikan warga bahwa ledakan di TKP adalah dari tabung gas tiga kilogram. Mereka juga mempelopori upaya menetralisir TKP agar tidak dicurigai masyarakat sekitar terlebih aparat kepolisian," terang Boy.

Setelah mengamankan Sugiyono, sambung Boy, Densus kemudian mengamankan terduga teroris lainnya yaitu Jumali alias Andi Skok dan Sugiyanto di tempat berbeda pada (31/1) pagi tadi.

Andy ditangkap di bengkel Jalan Solo-Purbolinggo, Gemolong Sragen. Sedangkan, Sugiyanto ditangkap di Jalan Cempaka VI no.5 RT.02/15 Wonorejo Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah. (jpnn)