MEDAN - Menyambut Tahun Baru Imlek 2568 yang jatuh pada hari Sabtu (28/1/2017) banyak warga Kota Medan yang memilih merayakannya dengan keluarga di rumah. Tidak sedikit juga yang telah merencanakan untuk berlibur ke luar kota atau ke luar negeri untuk merayakan Imlek.

“Imlek tahun ini kami merayakannya di Medan. Karena semua keluarga yang dari luar kota kumpul di Medan. Paling juga setelah acara sembahyang kita menggelar open house dan menerima saudara, teman dan kerabat lainnya yang datang ke rumah,” kata Wong Chun Sen yang juga Anggota DPRD Medan kepada Go Sumut, Jumat (27/1/2017).

Harapan kita, kata Wong Chun Sen perayaan Imlek di Kota Medan berjalan dengan aman, lancar dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. “Kita mengimbau warga Tionghoa yang merayakan Imlek agar tidak merayakannya dengan cara-cara yang berlebihan. Kita harus menjaga kondusifitas Kota Medan dan menjunjung tinggi sikap saling menghargai serta menghormati,” tegasnya.

Wong Chun Sen mengatakan, ada kebiasaan yang tak mungkin terlupa tiap kali menyambut tahun baru imlek. Kebiasaan itu adalah membuat seluruh sudut rumah menjadi rapi dan bersih. "Saya sedang cat rumah sekarang, tetapi dengan niatnya hati dan diri juga bersih," kata Wong Chun Sen.

Menurutnya, ritual ini adalah perumpamaan menghilangkan seluruh kotoran yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Kemudian, tak lupa dia dan keluarga juga menyucikan semua patung sesembahan dengan memandikan.

Patung-patung dimandikan dengan bunga dan baju yang dipakaikan juga wajib ditukar. Pada malam menjelang imlek, politisi PDIP ini bersama keluarganya berangkat ke vihara dan melakukan sembahyang. Lalu, sambungnya, ada ritual yang disebut mengantarkan dewa-dewi ke khayangan. Tepat di hari keempat imlek, keluarga mengundang dewa kembali masuk ke dalam rumah.

"Namun yang selalu saya nantikan adalah berkumpul dengan anggota keluarga yang berada di Kota Medan dan sekitarnya. Kami melepaskan rindu saat perayaan imlek," ujar Wong.

Kebiasaan lain yang tak luput adalah pemberian ampau kepada anggota keluarga yang lebih muda dan belum menikah. Menurutnya, warna merah pada ampau memiliki makna kesehatan dan rezeki. "Kami pasti berkunjung di hari pertama kepada orang tua di luar rumah atau berkunjung kepada anggota keluarga yang lebih tua. Ada sebagian teman-teman yang sengaja mengundang rekanan untuk open house. Tetapi ingat, hari pertama imlek tak boleh membersihkan rumah, tak boleh sapu rumah, itu pantang, nanti sial. Kami kembali buka toko pada hari keempat," tambahnya.