JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki mensomasi Ustaz Alfian Tanjung yang dalam ceramahnya menyinggung soal Partai Komunis Indonesia. Teten meminta Alfian Tanjung menarik ucapannya dan meminta maaf. 

Dalam ceramah yang videonya tersebar di YouTube, Alfian Tanjung menyebut Teten Masduki sebagai komunis. Bahkan ia menyebut Teten kerap melakukan rapat soal PKI di Istana setiap pukul 20.00 WIB sejak Mei 2016.

Teten mengaku somasi tersebut telah dilayangkan kepada Alfian Tanjung dua pekan lalu. Namun hingga kini Alfian belum merespons somasi tersebut.

"Saya sudah kirim somasi sejak dua minggu lalu. Kami minta Ustaz Alfian menarik ucapannya dan minta maaf. Karena saya kira mungkin juga yang bersangkutan menerima informasi yang salah. Jadi tidak benarlah setiap jam 8 malam, tidak adalah pertemuan-pertemuan itu. Jelas saya bukan kader PKI. Tapi yang bersangkutan belum merespons hingga saat ini," kata Teten kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (24/1/2017) seperti dilansir detikcom.

Bahkan, lanjut Teten, tim kuasa hukumnya sedang mempertimbangkan untuk melaporkan Alfian Tanjung ke polisi.

"Tim kuasa hukum saya sedang mempertimbangkan untuk melaporkan yang bersangkutan ke Reskrim," katanya.

Kenapa Alfian Tanjung itu harus disomasi terlebih dulu?

Menjawab ini, Teten mengatakan tujuannya agar Alfian Tanjung mendapatkan pelurusan soal informasi keliru yang disampaikannya itu.

"Ya, kita baik-baik dululah. Siapa tahu yang bersangkutan mendapat informasi yang keliru. Saya mau luruskan dulu. Tapi kalau memang dia tidak mau mencabut ucapannya, saya perkarakan," tegas Teten.

Lalu, apakah ada batasan waktu somasi tersebut?

"Nggaklah. Langsung saja," jawab Teten.(dtc)