JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki mensomasi Ustaz Alfian Tanjung yang dalam salah satu ceramahnya menyebut ada rapat PKI di Istana Negara. Teten juga mengimbau agar Ustaz Alfian Tanjung meminta maaf. 

Teten mengaku sudah melayangkan somasi itu sejak 2 pekan lalu. Namun Ustaz Alfian Tanjung yang dikonfirmasi detikcom mengaku belum menerima somasi dari Teten tersebut.

"Kalau dibilang 2 minggu ini saya belum ada terima apa-apa. Saya tahu baru tadi sore. Itu pun diberi link sebuah berita oleh anak saya," kata Ustaz Alfian, Selasa (24/1/2017) seperti dilansir detikcom.

Alfian malah mengaku heran Teten baru mempersoalkan ceramahnya tersebut sekarang. Padahal ceramah itu sudah disampaikan sudah delapan bulan yang lalu.

"Saya itu bicara sudah 8 bulan yang lalu, nggak pernah berhenti saya bicara di Solo, saya bicara di Klaten saya bicara di Sragen saya bicara di berbagai tempat. Ke mana saja, gue (saya) sudah ngomong 8 bulan baru sekarang pakai somasi," ujar Alfian.

"Nggak mungkin dong sistem informasi kenegaraan nggak cepat menangkap itu. Ke mana saja 8 bulan dibiarin Alfian," sambungnya.

Dia pun mengaku tidak masalah jika nantinya hal itu akan dibawa ke tingkat yang lebih serius oleh pihak istana. Dia mengaku akan kooperatif.

"Dilaporkan ya bagus, nanti kan ditangkap, bikin BAP. Nanti saya disidang, begitu lebih enak," ungkap Alfian.

Diberitakan sebelumnya, Teten Masduki mensomasi Ustaz Alfian Tanjung yang dalam ceramahnya menyinggung soal Partai Komunis Indonesia. Teten meminta Alfian Tanjung menarik ucapannya dan meminta maaf.

Dalam ceramah yang videonya tersebar di YouTube, Alfian Tanjung menyebut Teten Masduki sebagai komunis. Bahkan pihak Istana Kepresidenan juga dituding kerap melakukan rapat soal PKI setiap pukul 20.00 WIB sejak Mei 2016.

Teten mengaku somasi tersebut telah dilayangkan kepada Alfian Tanjung dua pekan lalu. Namun hingga kini Alfian belum merespons somasi tersebut. (dtc)