JAKARTA - Polda Metro Jaya mengagendakan pemeriksaan terhadap pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Senin (23/1/2017), terkait tuduhan logo palu arit pada uang rupiah baru.

Sejumlah kelompok yang sempat tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI akan mengerahkan massa ke Polda Metro Jaya untuk mengawal pemeriksaan pentolan FPI tersebut.

Pengerahan massa dengan nama 'Aksi Bela Islam dan Ulama' itu bertujuan agar pemeriksaan Rizieq berjalan cepat dan tidak ditahan.

"Kalau enggak ada yang datang, penyidik akan menahan Habib Rizieq, tapi karena ada ribuan umat Islam yang memenuhi jalanan dan membuat macet, Habib pasti dikeluarkan. Kalau mereka nekat, kami nginep, yakin polisi akan mengeluarkan," kata Sekjen Forum Umat Islam (FUI) KH Muhammad Al Khaththath dalam sebuah forum di Menteng, Jakarta, Minggu (22/1), seperti dikutip dari CNN Indonesia.

Khaththath menyebut peristiwa serupa pernah terjadi saat Rizieq diperiksa pada 2008. Ketika itu Rizieq dikeluarkan dan diminta untuk menenangkan dan mengarahkan massa untuk pulang dengan tertib.

Ketika dikonfirmasi, Khaththath belum dapat memastikan berapa jumlah massa yang akan datang. Dia memprediksi massa yang datang akan memenuhi area Polda Metro Jaya.

"Kami belum tau jumlahnya, kalau bisa memenuhi seputar Polda Metro Jaya sampai Semanggi, mungkin itu perlu 10 atau 20 ribu orang ya, minimal lima ribu orang lah," tutur Khaththath.

Khaththath yakin umat Islam akan datang memberi dukungan karena Rizieq tak sekadar dipandang sebagai imam besar FPI tapi juga umat Islam. Massa itu akan berkumpul terlebih dahulu di Masjid Al-Azhar Kebayoran Baru dan melakukan longmarch ke Polda Metro Jaya pukul 08.00 WIB.

Khaththath mengatakan Kehadiran massa merupakan upaya agar Rizieq tak dikriminalisasi. Menurutnya, Rizieq hanya menerangkan kebenaran soal gambar palu-arit pada uang kertas.

Kepolisian menjadwalkan pemeriksaan terhadap Rizieq pada Senin, pukul 09.00 WIB. Kasus ini sudah memasuki tahap penyidikan dan jika bukti yang dimiliki polisi sudah cukup, Rizieq tak menutup kemungkinan bisa menjadi tersangka.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono membenarkan pihaknya telah mengagendakan pemeriksaan Rizieq. Namun dia belum mendapat konfirmasi dari Rizieq apakah akan memenuhi panggilan atau tidak.

Argo juga menyatakan kepolisian telah mengantisipasi aksi massa dengan menyiapkan personel di titik-titik tertentu. Kepolisian juga sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas sekiranya massa besok menggangu arus kendaraan di jalur-jalur utama.

"Kepolisian berharap aksi besok bisa berjalan tertib tanpa menggangu ketertiban umum. Taati aturan lalu lintas. Ikuti aturan jam 18.00 WIB harus sudah bubar," kata Argo.***