MEDAN - Pasca penembakan Indra Gunawan alias Kuna (45) pengusaha air softgun di Jalan Ahmad Yani, Kel. Kesawan, Kec. Medan Barat sudah berjalan empat hari belum terungkap. Padahal, Tim Bunuh Culik Polda Sumut sudah tiga hari belum mampu mengidentifikasi pelaku.Meski polisi sudah menyita proyektil yang bersarang di tubuh korban dan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian tapi kasus ini masih menjadi misteri.

Menurut Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol. Rina Sari Ginting terkait perkembangan kasus menyebutkan, saksi yang sudah diperiksa hingga kini masih berjumlah enam orang, termasuk dari pihak keluarga korban dan karyawan serta warga di sekitar lokasi kejadian. "Belum, belum ada tanda-tanda dan identitas pelaku belum diketahui," aku Rina.

Dia menegaskan, saat ini pihaknya sedang mendalami dan memeriksa di Laboratorium Forensik (Labfor) jenis proyektil yang diamankan setelah dikeluarkan dari tubuh korban. Meski proyektilnya telah diamankan sebagai barang bukti, pihaknya belum bisa menentukan jenis senjata, kalibernya serta kode produksinya sekalipun banyak informasi di lapangan yang menyebut peluru yang digunakan itu buatan PT. Pindad.

"Data proyektil itu kan tertulis di selongsong, bukan pada proyektil. Sehingga, meskipun ada informasi yang menyebut peluru yang digunakan pelaku buatan PT Pindad, itu belum tentu benar. Sebab, pada proyektil itu tidak ada kode ataupun tulisan apapun," ujarnya.

Dia menegaskan, ciri-ciri pelaku juga belum diketahui secara pasti. Sebab, pelaku mengenakan helm pada saat menembak.

"Berdasarkan rekaman CCTV, pelaku mengenakan pakaian warna putih dan memakai helm. Sehingga, tidak terlihat jelas wajah dan warna kulit pelaku. Kecuali, postur tubuhnya agak langsing dengan tinggi sekitar 170 Centimeter," sebutnya.

Proses pengungkapan kasus sepenuhnya diserahkan ke Polrestabes Medan. Sedangkan, Polda Sumut hanya membantu saja. "Polda sifatnya Back Up saja, yang menangani sepenuhnya Polrestabes Medan. Dan saya belum dapat informasi apapun dari Kapolrestabes Medan," jelasnya.