MEDAN - Banyak cara memanfaatkan barang-barang bekas untuk dapat dijadikan sebuah karya yang bernilai, seperti yang dilakukan Baharuddin warga Jalan H Juanda, Medan. Ditemui di kediamannya, pria kelahiran 1961 ini mampu merubah limbah kaca seperti botol kaca dan lampu bekas menjadi miniatur bangunan rumah ibadah.

Bahar. Begitulah biasa ia disapa. Profesi ini sudah dimulainya sejak 2012 silam. Bahkan, menurut pria keahiran 1961 itu, ia sempat berhenti lantaran terkendala modal, dan kesulitan mencari bahan limbah kaca. 

"Iya jadi sudah dari empat tahun yang lalu, tapi karena keterbatasan modal saya sempat berhenti. Namun, tiga bulan terakhir saya sudah kembali menggeluti usaha dan mulai rutin menciptakan karya dari limbah kaca," ujar Bahar, Sabtu (21/1/2017).

Dengan berbahan sederhana seperti tang, gunting, lem perekat, dan limbah kaca, Bahar mampu menciptakan karya miniatur rumah ibadah seperti masjid, gereja, hingga istana Maimun. 

Meski sempat kesulitan, tapi kini Bahar tengah tekun mengerjakan kerajinan ini. Untuk mendapatkan limbah kaca ini, dirinya mengaku, diperoleh dari pembuangan yang berada di sekitar tempat tinggalnya.

"Kalau sekarang enggak sulit untuk cari limbah kaca. Apalagi di belakang rumah saya ada tempat pembuangan akhir. Jadi, cari bahan limbah kaca dari tempat itu," katanya. 

Untuk hasil karya Bahar ini, dia pun membandrolnya dengan harga ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Hal ini tergantung dari tingkat kerumitannya. Seperti miniatur Istana Maimun yang menghabiskan waktu sebulan.