MEDAN - Rupiah sempat menguat terbatas pada sesi perdagangan hari ini. Namun IHSG justru kembali melemah. Nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar menguat secara terbatas menjelang pelantikan presiden Amerika terpilih. Demikian dikatakan Pengamat Ekonomi Sumut, Gumawan Benyamin kepada GoSumut, Jum'at (20/1/2017).

Dia menjelaskan rupiah yang di perdagangan sebelumnya ditutup di level 13.376 bergerak menguat secara terbatas pada hari jumat (20/1) dikisaran 13.367 atau naik sebesar 9 poin. Penguatan secara terbatas ini terjadi karena pelemahan terbatas US Dollar disaat menanti kebijakan Trump dan setelah pemerintah Amerika merilis data tingkat pengangguran Amerika, izin pembangunan dan persediaan minyak mentah.

"Tingkat pengangguran Amerika turun dari perkiraan yang sebelumnya diperkirakan 252.000 menjadi 234.000 hal ini mengindikasikan baik bagi US Dollar. Walaupun izin pembangunan juga turun dari perkiraan sebelumnya yang diperkirakan berada dikisaran 1,22 juta US Dollar menjadi 1,21 US Dollar dan persediaan minyak mentah Negara adidaya tersebut naik dari perkiraan yang sebelumnya diperkirakan 0,1 Juta US Dolllar menjadi 2,3 Juta US Dollar.

Dia menegaskan Ketua The Fed Jannet Yellen dalam Pidatonya di Stanford Institutte di San Francisco memberikan sinyal untuk menaikkan tingkat suku bunga AS secara bertahap namun untuk menaikkan tingkat suku bunga tersebut tergantung kebijakan presiden Amerika terpilih Donald Trump yang dilantik pada 20 Januari 2017.

"Bank Indonesia pada sore kamis (19/1) kemarin mengumumkan tetap mempertahankan BI 7 day Repo Rate yang berada pada level 4,75 persen untuk mempertahankan stabilitas sedangkan tingkat inflasi pada pekan ketiga ini dikatakan hanya sebesar 0,67 persen lebih rendah dari pekan pertama 0,74 persen. Hal ini baik bagi Rupiah untuk menahan laju US Dollar yang terlalu perkasa," paparnya.

Dia menambahkan IHSG kembali ditutup melemah pasca ditutup menguat pada hari sebelumnya. IHSG ditutup turun 44,63 poin pada hari jumat (20/1). IHSG melemah ke level 5.254,31 atau 0,84 persen dibandingkan sehari sebelumnya yang ditutup berada pada level 5.298,94. IHSG melemah berkaitan dengan isu tentang rencana kenaikan tingkat suku bunga AS yang akan dilakukan The Fed secara bertahap, jika kebijakan presiden Amerika terpilih Donald Trump mendukung kenaikan tingkat suku bunga maka ada potensi pembalikan modal pada bursa dan berakibat IHSG akan melemah.

"Tercatat sampai hari kamis (19/1) nilai perdagangan di bursa mencapai 5,760 Triliun. dan aksi beli asing 180,7 miliar," tambahnya.