JAKARTA - Awal tahun ini kita saksikan banyaknya kebijakan pemerintah yang semakin mencekik rakyatnya. Mulai dari naiknya harga tarif dasar listrik, stnk dan bpkb kendaraan bermotor, serta bahan bakar minyak/BBM. Ditambah lagi saling lempar tanggung jawab dengan kebijakan yang mereka ambil sendiri, seakan pemerintah hari ini tidak serius dalam mengurusi rakyatnya.

Hal itu diungkapkan Aliansi BEM Seluruh Indonesia Wilayah Jabodetabek-Banten dan Koordinator Lapangan Aksi Ihsan Munawwar selaku (Presiden BEM KBM STEI SEBI), kepada GoNews.co, Rabu (11/1/2017) malam.

"Jika hari ini kita melihat rezim yang semena-mena dalam mengambil sebuah kebijakan, yang nyatanya sangat membebani rakyat indonesia. Hanya ada satu langkah yang tepat untuk kita, yakni turun ke Jalan," ujarnya.

Maka kata dia, pastikanlah 121 merupakan awal dari perubahan, awal dari perjuangan.

"Kita bergerak atas dasar nurani, dengan keikhlasan hati, demi tegaknya cita-cita negeri, merdeka atau mati. Dengan ini kami mengajak seluruh mahasiswa yang ada di wilayah Jabodetabek-Banten untuk turun ke jalan. Kumpulkan semangat kalian, kepalkan tangan kalian, dan lantangkan suara kalian untuk meneriakan tuntutan kita," paparnya.

Ada beberapa tuntutan para mahasiswa ini, diantaranya adalah:

1. Mencabut PP No.60 Tahun 2016 tentang kenaikan tarif atas jenis penerimaan negara bukan pajak atau PNBP yang berlaku pada kepolisian negara republik indonesia!

2.  Menolak kenaikan tarif dasar listrik golongan 900 VA dan mendesak di kembalikannya subsidi untuk tarif dasar listrik golongan 900 VA!

3. Kembalikan mekanisme penetapan harga BBM kepada pemerintah dan menjamin terpenuhinya kebutuhan BBM bersubsidi di seluruh SPBU!

"Jika Soekarno pernah mengatakan 10 Pemuda akan mengguncang dunia, maka saksikanlah ribuan mahasiswa siap melakukan perubahan yang nyata! Jika harus tetes darah tertumpah, maka pastikanlah itu kita persembahkan untuk negeri kita tercinta," pungkasnya. ***