LHOKSEUMAWE – Selama tahun 2016, kasus HIV/AIDS di Kota Lhokseumawe mengalami peningkatan, yaitu mencapai 39 kasus dan pada tahun 2015 hanya terdapat 33 kasus.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe, dr Herliza, Minggu (8/1/2017) mengatakan, secara umum yang terjangkit virus mematikan tersebut masih berusia produktif. 

Baca

2016, Dua Penderita HIV/AIDS Meninggal di Lhokseumawe

“Pada tahun 2016 memang terjadi peningkatan kasus HIV/AIDS di Kota Lhokseumawe dan secara umum usia mereka masih produktif, kini sedang mereka sedang menjalani perawatan rutin,” ujar Herliza. 

Herliza menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan banyak yang tertular melalui melakukan hubungan seksual secara bebas, pemakaian jarum suntik yang tidak steril dan melalui aktivitas homoseksual. 

Baca

Penderita HIV/AIDS Berobat ke Bireuen Sudah 45 Orang

Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe telah menyediakan klinik voluntary counseling test (VST), di Puskesmas Muara Satu, Muara Dua dan Rumah Sakit Kesrem TNI AD Lhokseumawe. Sehingga bagi kelompok yang beresiko boleh melakukan pemeriksaan. 

“Bagi kalangan yang beresiko tertular virus itu, boleh rutin melakukan periksaan dan tidak dipunggut biaya. Nantinya setiap hasil pemeriksaan, tidak akan diberitahukan kepada pihak yang lain,” tutur Herliza.